Capai Puncak 3.700 Meter, Tertinggi di Ajang Balap Dunia
Tidak terasa, jam sudah menunjukkan pukul 15.00. Sauber mengingatkan kami untuk kembali jalan. Saat itu, spirit kami masih tinggi. Tetap berniat mencoba menyelesaikan rute.
Prajna, yang cedera, sempat disarankan untuk loading naik mobil. Apalagi, ada peserta lain yang juga memilih naik mobil. Tapi, dia tetap bertekad melanjutkan perjalanan.
Suhu dingin kembali kami rasakan. Hujan gerimis kembali turun, bikin makin dingin. Hanya sekitar 5 kilometer dari Leadville, Sun Hin tiba-tiba bilang akan berhenti dan naik mobil. Dia bilang, kepalanya pusing-pusing (normal di ketinggian ini).
Bahwa "Komandan" kami loading, sempat membuat saya down. Tapi, saya dan Wawan memutuskan untuk terus mengayuh pedal. Sampai 5 kilometer kemudian, giliran saya yang minta berhenti. Badan sudah terasa tidak nyaman. Mungkin, kalau dipaksakan, masih bisa meneruskan. Minimal 20 km lagi. Tapi, saya juga berpikir bahwa aktivitas kami masih banyak dalam beberapa hari ke depan. Kalau dipaksakan sekarang, nanti saya bisa "hancur".
Saya pun berhenti di kilometer 105. Wawan sebenarnya masih kuat, tapi dia ikut loading sebagai bentuk solidaritas. "Tidak akan menyesal kok," ucapnya.
Menurut data komputer, saya sudah mengayuh pedal selama 4 jam 45 menit, kebanyakan menanjak, membakar lebih dari 3.200 kalori.
Hebatnya, Prajna terus berusaha meneruskan rute. Walau dengan kecepatan yang sudah tertatih-tatih. Makin lama, dia makin terlihat nyaman, dan Brad Sauber membiarkannya terus mengayuh sampai puncak tanjakan selanjutnya di Copper Mountain (di kisaran kilometer 120). Baru Prajna diminta naik mobil, karena kami harus segera sampai di Breckenridge sebelum terlalu malam.
Tapi, apa yang dilakukan Prajna itu layak diacungi jempol. Secara kemampuan, dia tidak sekuat yang lain, tapi mentalnya paling kuat tidak mau menyerah. "Hari ini juaranya Prajna," puji Sun Hin.
Hari terberat program sepeda di Colorado terjadi Selasa lalu (20/8, Rabu kemarin WIB). Menanjak sampai ketinggian 3.700 meter, lalu terus turun-naik
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara