Capaian Elektabilitas Positif Erick Thohir Wujud Dukungan Kuat dari Masyarakat

jpnn.com - JAKARTA - Elektabilitas Menteri BUMN Erick Thohir sebagai calon wakil presiden (cawapres) dalam hasil survei sejumlah lembaga berada di peringkat teratas.
Capaian kenaikan elektabilitas Erick Thohir makin mendorong hadirnya dukungan kuat untuk maju sebagai cawapres pada Pilpres 2024.
"Kondisi itu pun menjadi pandangan positif kepada Erick Thohir untuk maju sebagai cawapres di Pilpres 2024 mendatang," kata Direktur Eksekutif Survei and Polling Indonesia (Spin) Igor Dirgantara dalam keterangannya, Selasa (17/10).
Kenaikkan elektabilitas Erick Thohir tercatat jelas pada temuan survei Poltracking Indonesia periode 3 - 9 September 2023. Erick Thohir berhasil berada di daftar elektabilitas cawapres teratas pada simulasi sepuluh nama.
Erick Thohir meraih elektabilitas 19,0 persen.
Unggul dari Sandiaga Uno yang memperoleh elektabilitas 15,7 persen, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil 12,4 persen.
Lebih lanjut Igor menambahkan tren elektabilitas positif Erick Thohir tersebut makin membuatnya layak untuk diusung sebagai cawapres. Kehadiran Erick Thohir bahkan potensial menguatkan peluang kemenangan pada Pilpres 2024 mendatang.
Menurut dia, kondisi demikian kian membuat sosok Erick Thohir menguat sebagai kandidat kuat cawapres dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM). Terutama untuk dapat menjadi pendamping Prabowo Subianto.
Capaian kenaikan elektabilitas Erick Thohir makin mendorong hadirnya dukungan kuat untuk maju sebagai cawapres pada Pilpres 2024.
- PSSI Putuskan Nasib Indra Sjafri Hari Ini
- Jokowi Cawe-Cawe di Pilpres 2024, Bukti Datang dari Prabowo
- Erick Thohir Ungkap Alasan Mendatangkan Wasit Asing di Liga 1 & 2
- Pernyataan Prabowo Menandakan Jokowi Memang Cawe-Cawe saat Pilpres 2024
- Pidato Prabowo Membuktikan Kebenaran Film Dirty Vote
- Komisi VI Apresiasi Kementerian BUMN Efisiensi Anggaran dengan Memotong Fasilitas Pimpinan