Capim Satu Ini Bertekad Membenahi OTT dan Penyadapan KPK
jpnn.com, JAKARTA - Calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Capim KPK) Johanis Tanak tidak hanya mengkritik penyadapan, tetapi aksi Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang selama ini ditakuti koruptor juga keliru.
Penilaian ini disampaikan jaksa karir itu ketika menjalani uji kelayakan dan kepatutan sebagai Capim KPK, di Komisi III DPR, Kamis (12/9).
"Soal pencegahan dan OTT, tadi saya sudah katakan OTT tidak tepat. Menurut saya itu nomenklatur keliru menurut hukum, pak," ucap Johanis.
Dalam pandangan mantan kepala Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulawesi Tengah ini, pimpinan KPK tidak mencermati dengan baik peraturan perundang-undangan yang ada terkait hal itu.
"Saya kira perlu dibenahi agar KPK menjalankan tugas dengan baik dan benar," tegas Johanis.
Johanis merupakan satu dari 10 capim KPK yang menjalani fit and proper test di Komisi III DPR. Malam nanti, komisi bidang hukum itu akan memutuskan 5 orang capim terpilih setelah menyelesaikan semua sesi pengujian. (fat/jpnn)
Calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Capim KPK) Johanis Tanak tidak hanya mengkritik penyadapan, tetapi aksi Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang selama ini ditakuti koruptor juga keliru.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Megawati Mengaku Tak Punya Handphone, Singgung soal Penyadapan dan James Bond
- Nasib Sahbirin Noor Setelah Jadi Tersangka di KPK
- 5 Berita Terpopuler: Pendaftaran PPPK 2024 Gelombang 2, Banyak Honorer Ogah Mendaftar
- Lebih 3 Jam Geledah Ruang Kerja Gubernur Kalsel, KPK Bawa Satu Koper
- 5 Berita Terpopuler: OTT KPK di Kalsel, Profil Orang Kepercayaan Terungkap, Ternyata Ini yang jadi Bancakan
- Operasi Senyap KPK di Kalsel, 4 Pejabat Ditangkap & Uang Rp 10 Miliar Disita