Capres Ini Janji Percepat Pengangkatan Honorer jadi PPPK & Bonus Rp 10 Juta untuk Guru
jpnn.com - JAKARTA – Pasangan capres-cawapres Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar (AMIN) menjelaskan 6 program menyejahterakan guru dan tenaga kependidikan (tendik), salah satunya mempercepat pengangkatan honorer jadi PPPK.
"Mas Anies dalam berbagai kesempatan menekankan, bahwa kualitas dan kesejahteraan guru adalah prioritas utama untuk kemajuan pendidikan Indonesia," kata Dewan Pakar Timnas AMIN Fahrus Zaman Fadhly, dalam jumpa pers di Sekretariat Koalisi Perubahan, Jakarta, Selasa (16/1).
AMIN memandang kesejahteraan guru sebagai langkah awal untuk menciptakan generasi Indonesia yang cerdas, kreatif, dan kompetitif.
Selain itu, Anies-Muhaimin percaya bahwa guru bukan hanya harus mengajar, tetapi juga menginspirasi dan memotivasi peserta didik.
"Anies dan Muhaimin mengakui pentingnya kesejahteraan guru dan tenaga kependidikan, sebagai pondasi pendidikan berkualitas, yang esensial untuk kemajuan bangsa," katanya menegaskan.
Fahrus menjelaskan enam program konkret pasangan AMIN untuk menyejahterakan guru dan tenaga kependidikan.
Pertama, mempercepat kenaikan status guru honorer menjadi PPPK. Program ini bertujuan untuk mengakomodasi guru honorer dalam sistem pendidikan formal, dengan memberikan mereka status yang lebih stabil dan pengakuan sebagai ASN PPPK.
“Langkah ini diharapkan dapat memberikan keamanan kerja dan hak-hak yang lebih baik bagi guru honorer.”
Salah satu pasangan capres-cawapres berjanji memperceat pengangkatan honorer jadi PPPK, termasuk honorer tendik.
- Gibran Minta Sistem Zonasi PPDB Dihilangkan, Mendikdasmen: Masih Pengkajian
- Hasto Bakal Kirim Buku Pak Sabam Biar Ara Sirait Melakukan Perenungan
- Tuduh Ara Bermain SARA di Pilkada Jakarta, PDIP Bakal Tempuh Langkah Hukum
- 5 Berita Terpopuler: Kabar Terbaru Polisi Tembak Polisi, Diduga Pembunuhan Berencana, Kapolri Beri Perintah Tegas
- Pramono Dinilai Sengaja Tak Umbar Dukungan PDIP di Alat Peraga Demi Raup Massa Anies
- Anies Dukung Pramono – Rano Karno, Brando Susanto: Jakarta Jadi Contoh Demokrasi yang Sejuk