Capres Tak Hadir Debat Bakal Disanksi

jpnn.com, JAKARTA - Komisioner KPU Wahyu Setiawan mengatakan, penyelenggara pemilu bakal menyusun aturan yang tegas terkait pelaksanaan kampanye pasangan calon presiden di Pilpres 2019 mendatang.
Antara lain, memberi sanksi terhadap pasangan calon presiden yang tidak menghadiri debat terbuka yang dilaksanakan oleh KPU nantinya.
"Sanksinya, akan diumumkan kepada publik bahwa yang bersangkutan tidak hadir dalam debat. Kemudian sisa iklan kampanye yang difasilitasi oleh KPU akan dihentikan," ujar Wahyu di Jakarta, Senin (2/4).
Menurut Wahyu, pemberian sanksi diatur karena penyelenggara tidak hanya melayani kandidat pasangan calon presiden, tapi juga melayani pemilih.
"Kalau kandidat tidak datang debat maka pemilih rugi. Pemilih kan berhak mendapatkan informasi, minimal rekam jejak, apa yang akan dilakukan oleh kandidat. Kalau kandidat tidak memberikan informasi, kan pemilih rugi. KPU kan juga melayani pemilih, tidak hanya peserta," ucapnya.
Meski begitu, Wahyu menegaskan tidak semua ketidakhadiran bakal disanksi. Penyelenggara akan menyusun sejumlah kriteria pengecualian.
"Misalnya, tidak bisa hadir karena beribadah atau sakit. Kemungkinan kami juga akan mempertimbangkan alasan karena menjalankan tugas negara yang tidak dapat ditinggalkan. Jadi ini merupakan masukan yang konstruktif," pungkas Wahyu.(gir/jpnn)
Penyelenggara pemilu bakal menyusun aturan yang tegas terkait pelaksanaan kampanye pasangan calon presiden di Pilpres 2019 mendatang.
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Banyak Gugatan Hasil Pilkada 2024, Legislator PDIP Kritik Kerja KPU
- Bupati Tasikmalaya Terpilih Ade Didiskualifikasi MK, KPU Jabar Beralasan Begini
- Putusan MK Perintahkan PSU di Boven Digoel, KPU Merasa Sudah Sesuai Aturan
- MK Perintahkan 24 Daerah Gelar PSU, Gus Khozin Sentil KPU: Tak Profesional!
- KPU Banten Akan Kembalikan Sisa Anggaran Pilkada 2024 Sebesar Rp 130 Miliar
- Pengamat: Pilkada Barito Utara Berjalan Baik, Sesuai Aturan yang Belaku