Capres Tak Harus Berlatar Militer untuk Paham soal Ketahanan Nasional
jpnn.com - JAKARTA - Prabowo Subianto dan Joko Widodo akan kembali bertemu dalam debat calon presiden ketiga yang digelar malam nanti. Tema politik internasional dan ketahanan nasional akan dibedah dalam debat yang hanya diikuti capres itu.
Dari tema yang diangkat, Prabowo yang berlatar militer dianggap lebih menguasai materi dibading Joko Widodo. Namun, anggapan itu ditepis kubu capres yang dikenal dengan sapaan Jokowi itu.
“Pak Jokowi itu sipil tapi militan. Kalau topik begitu (politik internasional dan ketahanan nasional, red) tak perlu jadi militer dulu," kata AM Hendropriyono, mantan Kepala BIN yang kini menjadi penasehat untuk Tim Pemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) di Jakarta, Minggu (22/6).
Hendro -sapaan Hendropriyono- menegaskan, tidak harus capres berlatar militer untuk membedah persoalan politik luar negeri dan ketahanan nasional. Sebab, kata Hendro, capres yang akan terpilih nanti adalah pemimpin bagi 250 juta rakyat Indonesia termasuk tentara.
"Militer itu tak ada hubungannya. Ini kan bukan untuk memimpin militer saja, tetapi akan memimpin 250 juta rakyat Indonesia," kata Hendro.
Menurutnya, Jokowi akan tampil meyakinkan dalam debat nanti. Sementara soal penampilan Prabowo, sebut Hendro, capres yang berdampingan dengan Hatta Rajasa itu justru sering melakukan blunder.
Karenanya Hendro yakin Jokowi akan menguasai debat malam nanti. "Dia (Jokowi) selalu menang," ucap Hendro.(ara/jpnn)
JAKARTA - Prabowo Subianto dan Joko Widodo akan kembali bertemu dalam debat calon presiden ketiga yang digelar malam nanti. Tema politik internasional
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kasatreskrim Ditembak Kabag Ops di Sumbar, Kadiv Propam Bilang Begini
- Namanya Dicatut Oknum Wartawan di Sejumlah Daerah, Edi Lemkapi Bakal Lapor Polisi
- Mahasiswi Mengaku Korban Pelecehan Seksual Manajer BUMN Cabut Laporan, Alasannya
- Kabar Terbaru Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, soal Kondisi AKP Dadang
- Dua Tokoh Siap Luncurkan Creative Hub Bertema Laut di Bali
- Ary Ginanjar Apresiasi Komitmen Kemendagri Membangun ASN Ber-AKHLAK