Capres Terpilih Menang Tipis, Potensi Rusuh Menguat
jpnn.com - JAKARTA - Pemilu presiden (pilpres) 2014 terancam berujung konflik apabila kemenangan calon presiden (capres) terpilih dan rivalnya berbanding tipis.
Pakar psikologi politik, Hamdi Muluk menilai, kubu capres yang kalah berpotensi melakukan aksi balas dendam apabila selisih perolehan suara pilpres 2014 tak berbeda jauh.
"Saya juga melihat kalau ada yang pihak-pihak yang kalah mau balas dendam itu bisa memunculkan konflik lebih besar. Selain itu juga kalau marginnya menangnya hanya terpaut tipis maka potensi rusuhnya juga lebih besar," kata Hamdi usai acara diskusi di Cikini, Jakarta, Minggu (6/7).
Hamdi menambahkan, pemilu yang berjalan fair tanpa kecurangan mutlak dilaksanakan apabila ingin menghindari konflik. Pakar psikologi politik dari Universitas Indonesia ini mengingatkan agar pemerintah terus berkomitmen dalam melaksanakan pemilu yang bersih.
"Pelaksanaan pemilu jangan sampai ada kecurangan agar lebih fair sehingga tidak ada yang rusuh," ujarnya mengingatkan.
Di lokasi yang sama, mantan politisi Partai Golkar Poempida Hidayatullah menegaskan pentingnya penguatan saksi-saksi di tempat pemungutan suara (TPS) untuk menghindari kecurangan.
Dengan demikian, setiap indikasi manipulasi bisa segera ditindaklanjuti oleh pihak berwenang.
"Kita jaga TPS, kuatkan monitoring, kalau ada kecurangan atau sifatnya pengkondisian di lapangan, itu bisa kita laporkan secepat mungkin," ujar politisi yang mendukung pasangan capres nomor urut 2, Joko Widodo-Jusuf Kalla ini. (dil/jpnn)
JAKARTA - Pemilu presiden (pilpres) 2014 terancam berujung konflik apabila kemenangan calon presiden (capres) terpilih dan rivalnya berbanding tipis.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Farhan – Erwin Kecewa Jalannya Debat Pilwalkot Bandung Ada Provokasi
- Khusus Calon PPPK, Ini Info Terkini dari Bu Ani
- Ketum TP PKK Mengingatkan Pentingnya Optimalisasi & Efisiensi Penggunaan Anggaran
- Viral Polisi Pangkat Kompol Dibentak Pemotor di Kediri, Pelaku Ternyata
- Hari Ini, Komisi III DPR Mulai Uji Kepatutan dan Kelayakan 10 Calon Dewas KPK
- Rapat Bareng Kepala Baratin, Anggota Komisi IV Singgung Pengawasan Berbasis AI