Cara Amerika Mengatasi Badai Sandy
Kamis, 01 November 2012 – 03:21 WIB

Cara Amerika Mengatasi Badai Sandy
Apa kuncinya? Ini yang barangkali patut dicontoh negara-negara lain, termasuk Indonesia, yang masuk wilayah "supermarket" bencana: mitigasi bencana yang berjalan sangat baik dan teratur.
Seolah-olah tidak ada kata musibah dalam kamus pemerintah federal maupun negara bagian. Yang ada adalah ketidaksiapan. Karena itu, seminggu sebelum badai datang, berbagai informasi tentang Sandy sudah disebarluaskan kepada masyarakat. Pemerintah negara bagian dan lokal menggunakan berbagai sarana untuk menyampaikan informasi kepada publik mengenai datangnya Sandy.
Mulai penanda di jalan-jalan, TV, radio, e-mail, SMS, Facebook, hingga Twitter. Informasi-informasi tersebut dikemas dalam dua bahasa: Inggris dan Spanyol. Informasi dari pemerintah tersebut berisi petunjuk tanggap darurat, tempat-tempat yang berpotensi bahaya, dan tempat mengungsi (shelter) terdekat.
Menurut James Kendra, direktur Disaster Research Center University of Delaware, dalam situasi bencana, informasi yang disampaikan kepada publik harus spesifik dan sejelas-jelasnya. Termasuk tentang daerah terdampak dan tindakan-tindakan apa yang harus dilakukan jika bencana benar-benar terjadi.
DENGAN kecepatan angin rata-rata 75 mph atau setara dengan 120 kilometer per jam, Sandy merupakan salah satu badai terkuat yang pernah menghempas
BERITA TERKAIT
- Rayakan Paskah, Presiden Kolombia Bicara soal Penderitaan Yesus & Rakyat Palestina
- Presiden Iran Masoud Pezeshkian Sebut Israel Pelaku Utama Terorisme Global
- Kereta Gantung Terjatuh di Italia Selatan, 4 Tewas
- Ajak Israel Berunding, Hamas Siap Akhiri Perang di Gaza
- Hamas Tolak Gencatan Senjata, Kini Israel Kuasai 30 Persen Jalur Gaza
- 1.400 Tenaga Medis Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza