Cara Ampuh Mengindari Impulsive Buying, Coba Investasi Obligasi dan Reksa Dana BRI
jpnn.com, JAKARTA - Mencapai kemandirian finansial di masa depan hanya bisa dilakukan dengan perencanaan matang sejak usia muda.
Sayangnya, hal ini kerap terhambat oleh adanya perilaku impulsive buying atau belanja secara impulsif yang dilakukan sebagian orang.
Impulsive buying adalah sebuah perilaku atau kebiasaan membeli barang tanpa direncanakan dan cenderung tidak dibutuhkan serta tidak memiliki manfaat tertentu.
Biasanya perilaku ini lebih didasarkan pada emosi dan perasaan dibandingkan logika.
Seringkali individu yang terjebak pada situasi ini akan merasa kesempatan tersebut tidak akan datang di kemudian hari. Hal inilah yang mendorong mereka membeli barang hanya atas dasar keinginan dan bukan karena kebutuhan.
Namun, tahukah Anda bahwa perilaku impulsive buying atau belanja impulsif ini bisa membawa dampak negatif bagi pelakunya? Apabila kebiasaan ini dilakukan terus menerus, maka dapat menyebabkan hidup boros dan merugikan finansial.
Dampak Negatif Perilaku Impulsive Buying
Ada beberapa dampak negatif dari perilaku impulsive buying yang merugikan pelakunya.
Berikut beberapa dampak negatifnya:
Mencapai kemandirian finansial di masa depan hanya bisa dilakukan dengan perencanaan matang sejak usia muda lewat investasi obligasi dan reksa dana BRI
- Waspada! Jangan Terkecoh Penipuan Bermodus Tagihan Pajak Berekstensi APK
- Kinerja SPU Syariah Pasar Uang Syariah BRI-MI Tumbuh Positif di Tengah Ketidakpastian Pasar
- Spirit BRI Life di Usia ke-37 Tahun
- Merindu Oleh Maja Family Kembali Gelar Bandung Neighbor Fun Race
- BRI-MI Raih Penghargaan di Ajang Investment Manager Awards 2024
- Fun Run Seru dengan Festival Band di Taman Peruri, Ajang Baru untuk Anak Muda Jakarta