Cara Berpolitik KMP Dinilai Sudah Kasar
jpnn.com - JAKARTA - Koordinator Komite Pemilih Indonesia Jeirry Sumampow juga menilai, perbedaan tajam antara Koalisi Indonesia Hebat (KIH) yang memimpin pemerintahan dan Koalisi Merah Putih (KMP) sebagai oposisi bisa saja akan berjalan terus hingga lima tahun ke depan.
Dengan melihat tren sementara ini, KMP tampaknya akan bertahan dengan tidak memberikan kompromi apa pun terhadap lobi-lobi KIH. ”Kalau dalam situasi ini, menurut saya, ya diterima saja,” ujar Jeirry kemarin.
Menurut Jeirry, saat ini ada kecenderungan KMP melakukan segala upaya demi mendapatkan apa yang diinginkan. Pola semacam itu sudah terlihat di sidang paripurna perdana DPR yang berujung penguasaan penuh pimpinan parlemen.
”Cara berpolitiknya sudah kasar. Sudah menabrak aturan dan menegasikan hak anggota lain,” ujar aktivis Koalisi Masyarakat Sipil itu.
Jeirry menilai, upaya KIH dengan melakukan komunikasi berbungkus bargaining politik bertujuan mendapatkan posisi tawar baru di parlemen. Namun, tampaknya proses yang dilakukan selama ini selalu tidak berhasil.
”Bisa saja karena tawaran yang tidak cukup baik, bisa juga karena KMP tidak mau berkompromi,” kata Jeirry.
Karena titik temu sulit didapatkan, kubu pemerintah yang memiliki suara minoritas di parlemen tidak perlu risau. Jeirry menambahkan, situasi yang terjadi saat ini juga bagus.
Masyarakat Indonesia selama ini belum pernah mengalami pola perbedaan yang kuat –di mana ada koalisi pemerintah dan kelompok oposisi. Proses demokrasi bisa berjalan maksimal asal ada aturan main yang setara di antara keduanya.
JAKARTA - Koordinator Komite Pemilih Indonesia Jeirry Sumampow juga menilai, perbedaan tajam antara Koalisi Indonesia Hebat (KIH) yang memimpin pemerintahan
- PNBP Sektor Perikanan Tangkap Capai Rp 996,02 Miliar
- Kapolsek Dicopot setelah Viral 3 Oknum Polisi Aniaya Warga
- Contraflow Tol Japek Arah Cikampek Diperpanjang
- Menteri Kebudayaan Ajak Masyarakat Lebih Dekat dengan Legenda Musisi & Penyanyi 1960
- Pupuk Indonesia & Kementan Berkolaborasi, Siap Salurkan Pupuk Bersubsidi Awal 2025
- Hasto Tersangka, Ketua KPK Mengeklaim Punya Alat Buktinya