Cara Cegah Propaganda Paham Radikal Pada Anak

jpnn.com - JAKARTA- Keluarga dan pendidikan dasar jadi fondasi kuat bagi anak-anak untuk mencegah propaganda radikal. Orang tua harus peka terhadap lingkungan dan perkembangan anak. Sekolah juga harus ajarkan ajaran-ajaran soal kedamaian dan kebaikan.
“Jika orang tuanya pecinta negara maka banyak hal yang harus dilakukan mereka untuk mencegah sang anak dari propaganda radikal. Jangan lupa keluarga dan pendidikan dasar adalah pondasi penting bagi perkembangan anak,” kata psikolog Anak dan Keluarga dari Klinik Terpadu Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI) Anna Surti Ariani, Selasa (24/5).
Saat itu, dia juga mengomentari video yang memperlihatkan anak-anak Indonesia dan Malaysia sedang berlatih menggunakan senjata di Syria yang muncul minggu lalu.
Menurutnya, hal utama yang harus dilakukan orang tua untuk mencegah anak dari propaganda radikal adalah membekali dengan kemampuan berpikir kritis.
Dengan begitu, anak tak mudah percaya dengan informasi yang didapatkan dari orang lain. “ Ini penting karena anak biasanya menerima mentah-mentah apa yang dikatakan orang lain,” katanya.
Dia menyarankan agar orang tua selalu menjalin kedekatan dengan anak. Sehingga anak nyaman bicara dengan keluarga. Orang tua juga harus selalu mengenali teman-teman anak-anak.
“Perhatikan bagaimana mereka berinteraksi dan carikan aktivitas positif buat mereka. Termasuk perubahan yang dialami anak-anak. Misalnya anak jadi semakin kasar, atau terus protes pada kebijakan pemerintah yang disiarkan televisi, atau menganggap paham radikal tertentu sebagai hal yang benar,” kata Anna.
Anna juga minta para orang tua untuk memperhatikan benda-benda yang dimiliki anak, apakah ada yang terlihat terlalu ekstrim.
JAKARTA- Keluarga dan pendidikan dasar jadi fondasi kuat bagi anak-anak untuk mencegah propaganda radikal. Orang tua harus peka terhadap lingkungan
- Waka MPR Lestari Moerdijat Dorong Layanan Pendidikan yang Merata Segera Diwujudkan
- Universitas Pelita Harapan Luncurkan Faculty of AI
- Guru Honorer Dapat Bantuan Rp 500 Ribu per Bulan, Tendik Piye?
- Soroti Kebijakan Pendidikan, Mercy Minta Tak Ada PHP di Daerah 3T
- Pemerintah Maju Mundur soal Jadwal Libur Sekolah, Guru se-Indonesia Pusing 7 Keliling
- Waka MPR Minta Pemda Dukung Aturan SPMB 2025 demi Permudah Akses Belajar bagi Anak