Cara Diena Haryana Melawan Bullying di Sekolah
Dirikan Komunitas Anak-Anak Korban dan Pelaku
Diena melanjutkan, si korban bahkan kerap menangis dan berteriak-teriak histeris. Dia terpaksa rutin mengonsumsi obat penenang untuk menstabilkan kondisi emosinya. Menurut Diena, para pem-bully tersebut biasanya tidak sadar bahwa perbuatannya bisa berdampak buruk bagi korban.
"Mereka mengira hanya ledek-ledekan biasa. Tapi, kenyataannya, dampak terhadap si gadis sangat serius,’’ tuturnya.
Alumnus program master TEFL di University of Warwick, Conventry, Inggris, itu menyatakan, umumnya para pem-bully adalah pihak-pihak yang bermasalah. Kebanyakan mereka berasal dari keluarga broken home.
"Mereka sendiri enggak bahagia dan merasa tersakiti sehingga merasa perlu menyakiti orang lain,’’ tambahnya.
Karena itu, Diena menuturkan, sekolah adalah pintu yang tepat untuk menyosialisasikan gerakan anti-bullying. Meski hasilnya belum signifikan, dengan training-training anti-bullying yang gencar dilakukan, dia yakin mulai banyak anak yang aware terhadap bullying. Mereka lalu berinisiatif membentuk kelompok Caring Teen Community.
Menariknya, komunitas yang bernaung di bawah Yayasan Sejiwa tersebut beranggota para mantan pelaku dan mantan korban bullying. Dalam komunitas itu, mereka saling berbagi pengalaman dan pengetahuan terkait dengan bullying.
Dampaknya cukup besar. Yang pernah menjadi korban kini tidak lagi merasa takut, bahkan mulai berani melawan segala bentuk bullying yang ditujukan kepada dirinya. Yang menjadi pelaku akhirnya sadar dan mau menghentikan kebiasaan-kebiasaan buruknya mem-bully teman-teman.
Ada juga yang pernah menjadi pelaku sekaligus korban bullying. Namanya Abu Soleh. Dialah penggagas dan salah satu pendiri komunitas tersebut. Kini Abu sudah masuk bangku kuliah. Pemuda berusia 21 tahun itu sangat getol menyosialisasikan gerakan anti-bullying. Dia rajin berkampanye di sekolah-sekolah maupun di lingkungan sekitar rumahnya.
KASUS bullying atau intimidasi masih menjadi fenomena gunung es di dunia pendidikan. Tidak sedikit yang berujung kematian. Itulah yang meresahkan
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala