Cara Efektif BRI Selamatkan Lahan Kritis Akibat Abrasi di Muaragembong

Cara Efektif BRI Selamatkan Lahan Kritis Akibat Abrasi di Muaragembong
Abrasi di Muaragembong.Foto: Dok. BRI

Soal kelulusan hidup bibit mangrove, Endang mengatakan rata-rata angka kehidupan bibit mangrove dari BRI yang berhasil tumbuh sekitar 85-90 persen.

Sisanya, kata dia, gagal hidup alias mati karena faktor cuaca dan hama ulat.

"Ada juga karena faktor rob karena memang batang belum besar, sehingga sehingga akarnya belum kuat, kena ombak dan bisa cepat lepas," kata Endang.

Pada kesempatan terpisah, Wakil Direktur Utama BRI, Catur Budi Harto, mengatakan BRI secara konsisten terus mendukung pelestarian alam dalam menjaga pesisir pantai dari abrasi serta mengembalikan habitat hutan mangrove yang ada di Tanah Air.

Hal itu juga menjadi salah satu bentuk komitmen BRI untuk mendukung upaya pemerintah agar bebas emisi karbon pada tahun 2060.

"Kami berharap kegiatan penanaman mangrove yang telah dilakukan memberikan manfaat bagi keberlanjutan dan hidup masyarakat,"kata Catur.

"Selain itu, proses pelestarian tidak dilakukan hanya sebatas awal fase penanaman semata, tetapi juga dilanjutkan dengan perawatan dan demi hasil yang maksimal, kami menitipkan kepada masyarakat untuk bisa menjaga dan melestarikannya," ujar Catur.

Catur menambahkan, selain penyaluran bantuan bibit Mangrove, upaya nyata BRI dalam melawan perubahan iklim dalam program BRI Menanam Grow & Green juga dilakukan dengan penanaman pohon di lahan-lahan kritis dan kegiatan transplantasi terumbu karang.

BRI melakukan cara yang luar biasa untuk menyelamatkan lahan kritis akibat abrasi di muaragembong dengan program menanam grow and green.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News