Cara Gampang Verifikasi Berita Hoaks Jelang Pemilu 2019, Gunakan Chatbot
jpnn.com, JAKARTA - Takut termakan berita bohong atau informasi menyesatkan juga ujaran kebencian? Tak perlu khawatir, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI melansir layanan Chatbot Antihoaks, hasil pengembangan dengan Prosa.
Layanan tersebut berupa program komputer yang dirancang untuk menjawab setiap pertanyaan publik mengenai informasi yang masih diragukan kebenarannya.
BACA JUGA: Apa Motif Dua Tersangka Penyebar Hoaks Server KPU?
Chatbot Anti Hoaks terkoneksi dengan aplikasi pesan instan Telegram melalui akun @chatbotantihoaks.
Informasi klarifikasi hoaks yang akan disajikan melalui chatbot adalah berasal dari data base atau pangkalan data mesin AIS Kemkominfo.
Saat ini, Kemkominfo dan Prosa juga sedang mengembangkan layanan Chatbot Anti Hoaks untuk pengguna aplikasi pesan instan Whatsapp dan LINE.
“Kita harapkan masyarakat punya channel untuk verifikasi informasi. Sejauh ini baru Instagram yang sudah bekerja sama untuk penerapan chatbot ini. Di Instagram sendiri, sudah ada ID untuk dapat pengguna melakukan verifikasi informasi tersebut. Kita bisa copy paste pesan itu kemudian kirim ke chatbot. Nanti diidentifikasi sama chatbot itu. Nanti chatbot memberikan feedback berdasarkan data base yang mereka miliki," kata Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo RI, Semuel A Pangerapan dalam keterangan resmi, Jumat (12/4).
Layanan Chatbot Antihoaks adalah bagian dari upaya-upaya yang terus dilakukan Kemkominfo dalam memerangi hoaks.
Sebelumnya Kemkominfo bekerja sama dengan Whatsapp melakukan pembatasan jumlah penerusan pesan (forwarded messages) dari sebelumya 20 kali menjadi dibatasi menjadi hanya 5 kali.
Upaya yang juga terus dilakukan untuk memerangi hoaks, kabar bohong, informasi menyesatkan dan ujaran kebencian adalah dengan terus mengintensifkan penggunaan Mesin AIS yang bekerja 24 jam dan 7 hari seminggu serta didukung oleh 100 anggota tim verifikator. (mg8/jpnn)
Takut termakan berita bohong atau informasi menyesatkan juga ujaran kebencian? Tak perlu khawatir, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI melansir layanan Chatbot Antihoaks, hasil pengembangan dengan Prosa.
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha
- Dilaporkan APDESI Tangerang, Said Didu Dikawal Masyarakat Penuhi Panggilan Polisi
- Jenderal Sigit: Berita Hoaks Jadi Ancaman Tertinggi di Pilkada 2024
- Ramai Isu Gempa Susulan Lebih Besar di Bandung, BMKG: Hoaks
- Game Online yang Mengandung Kekerasan Minta Diblokir, KPAI: Kemkominfo Harus Tegas
- Kemkominfo Fasilitasi Sulih Bahasa Isyarat Debat Capres dan Cawapres
- Tips agar Petugas KPPS Pemilu 2024 Tetap Sehat, Peristiwa Tragis 2019 Jangan Terulang