Cara Ini Dinilai Bisa Membangkitkan Demokrasi yang Tengah Merosot
Hari ini, NasDem mengajak pakar membedah masalah tersebut. Sebab, menurut Atang, parpol juga kesulitan bagaimana menemukan benang merah tidak efektifnya kebijakan publik di daerah.
“Ketika pimpinan daerah misalkan tidak menjalankan fungsi-fungsi dengan baik. Beda dengan parlemen, anggota DPR bisa di-PAW, kepala daerah tidak bisa di-PAW,” beber Atang.
Terakhir, Pakar Kebijakan Publik Agus Pambagio menganggap keterbatasan sumber daya seperti keterbatasan anggaran Pemda dan ketergantungan pada pemerintah pusat saat ini masih tinggi. Sumber daya manusia terampil juga sulit didapat. Selain itu, masalah lainnya adalah terbatasnya infrastruktur.
Lalu, Agus menganalisis masih ada disparitas antardaerah, yakni adanya ketimpangan pembangunan dan kapasitas aparat Pemda yang lemah di tata kelola.
“Ketergantungan pada pemerintah pusat tinggi, ketergantungan pada arahan dan regulasi dari pemerintah pusat yang sering membatasi fleksibilitas Pemda. Tata kelola lemah, masalah korupsi tinggi dengan kapasitas manajerial rendah,” tandas Agus. (tan/jpnn)
Ryaas Rasyid melihat demokrasi tak boleh memesorotkan kecerdasan sebab itu membunuh negara sendiri.
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- Jimly: Fufufafa Cermin Tingkat Peradaban Demokrasi Masih Rendah
- Diimingi Rp300 Ribu, 5 Kader PDIP Mengaku Dijebak Menggugat, Kini Meminta Maaf kepada Megawati
- Bahaya Politisasi Hukum Dalam Penyelenggaraan Negara Demokrasi
- Rancangan PP 28/2024 Dikebut, DPR Sorot Minimnya Pelibatan Publik
- Pekerja CNN Dipecat Sepihak, Bivitri Sebut Tidak Boleh Ada Seorang pun di-PHK Karena Berserikat
- Mazhab M&Q