Cara Ini Efektif Meningkatkan Kesejahteraan Petani

jpnn.com, JAKARTA - Pakar Pertanian dari Universitas Lampung Profesor Bustanul Arifin mengatakan banyak peluang yang bisa ditempuh untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Salah satunya adalah memasarkan produk pertanian dengan menggunakan teknologi.
“Ini sebenarnya peluang bagi yang ingin memasarkan produk pertanian dengan menggunakan teknologi. Tirulah GoJek, yang bisa mendekatkan pelanggan dengan driver-nya," kata Prof Bustanul saat menjadi pemateri dalam seminar pangan di Dies Natalis Universitas Trilogi, Kamis (23/3).
Dia menyebutkan produk hortikultura risikonya memang tinggi tapi keuntungannya besar. Dengan bantuan IT, ketika petani panen, penjual bisa langsung terhubung.
"Nah, di sini butuh entrepreneur yang bisa mendekatkan produk petani dengan pasar sehingga petani bisa merasakan keuntungan besar. Bukan seperti sekarang, yang untung besar para tengkulak,” kritik guru besar Universitas Lampung ini.
Hal senada diungkapkan Rektor Universitas Trilogi Profesor Asep Saefuddin. Menurut Prof Asep, Indonesia masih kekurangan techno entrepeneur. Padahal, tujuh orang terkaya di dunia semuanya bergerak di bidang IT.
"Semua produk bisa menggunakan IT, tak terkecuali produk pertanian. Tinggal dibuatkan sistem yang bisa membuat petani dekat dengan market-nya. Selama ini petani terpaksa menjual hasil taninya dengan harga di bawah karena tidak tahu mau dijual ke mana,” terang pakar pertanian ini.
Bila rantai distribusi lancar, dia optimistis, tidak ada gejolak harga yang terlalu tinggi. Selain itu petani bisa mendapatkan harga yang layak.(esy/jpnn)
Pakar Pertanian dari Universitas Lampung Profesor Bustanul Arifin mengatakan banyak peluang yang bisa ditempuh untuk meningkatkan kesejahteraan petani.
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- Penjualan Suzuki Meroket di IIMS 2025, XL 7 Hybrid Laris Manis
- Perkebunan jadi Tantangan & Peluang Penyuluh Pertanian Mewujudkan Swasembada Pangan
- Kementan Bersama NCA dan UGM Menggelar Konsultasi Bekerja di Pertanian Jepang
- Jetour Catatkan Lebih dari 200 Unit SPK Selama IIMS 2025, Model Ini Paling Laku
- CropLife Indonesia Dorong Pengelolaan Pestisida Berkelanjutan
- Dengar Strategi Mentan Amran, Mahasiswa Optimistis Indonesia Swasembada Pangan