Cara Kemal Jufri, Peraih Penghargaan World Press Photo, Berbagi kepada Sesama
Tergugah Berbagai Bencana Besar di Tanah Air
Rabu, 04 Juli 2012 – 00:24 WIB
Delapan belas tahun berkiprah sebagai foto jurnalis, suami Dina Purita Antonio tersebut memang kenyang ditempa pengalaman. Para koleganya sesama fotografer memuji komitmen Kemal yang dikenal cukup berani mengambil risiko. Dia berani mendekati objek foto meski kondisinya berbahaya.
Misalnya, ketika memotret insiden penyerangan kantor PDI pada 27 Juli 1996. Dalam insiden yang dikenal dengan peristiwa kuda tuli itu, Kemal dipukuli sejumlah anggota TNI. Meski tidak sampai masuk rumah sakit, dia menderita lebam dan memar di beberapa bagian tubuh.
"Saya dipukuli dan kamera saya direbut, lalu dihancurkan. Beruntung, ada anggota polisi yang menyelamatkan," kenang dia.
Namun, Kemal tak pernah kendur. Bagi dia, itu adalah bagian dari prinsip kerja keras yang dipelajari langsung dari salah seorang fotografer idolanya, Sebastio Salgado.
Kemal Jufri berencana mencetak buku fotografi yang hasil penjualannya disumbangkan kepada para korban bencana. Bagi dia, karya jurnalis foto semestinya
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408