Cara Kerja Rapid Test Corona Mirip Alat Tes Kehamilan, Begini Penjelasannya
jpnn.com, JAKARTA - Pakar sekaligus praktisi kesehatan dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB menjelaskan cara membaca hasil rapid test corona.
Menurutnya, hasil rapid test corona mudah diketahui oleh masyarakat dengan membedakan dua indkator status positif.
Ari mengungkapkan alat tes cepat yang dipesan pemerintah menggunakan sampel darah dengan basis antibodi seseorang yang muncul apabila terdapat infeksi.
Dia memaparkan penggunaan alat tes cepat yang dipesan pemerintah sebenarnya cukup mudah dilakukan dengan meneteskan sampel darah pasien pada alat tes.
Prinsip kerjanya, alat tes cepat tersebut mirip dengan alat tes kehamilan yang biasa digunakan untuk mengetahui status kehamilan dengan menggunakan urine.
Pada alat tes cepat COVID-19 tersebut terdapat tiga garis indikator yang ditandai dengan C, IgM, dan IgG. Hasil tes bisa muncul dalam kisaran waktu 15 menit setelah sampel darah dilakukan.
"Jika setelah 15 menit tidak ada satu garis pun yang muncul dari ketiga indikator, maka tes dinyatakan gagal dan harus diulang. Sementara bila hasilnya terdapat garis pada indikator C, berarti hasilnya negatif," kata Dekan Fakultas Kedokteran UI tersebut.
Namun, Ari menjelaskan hasil negatif tersebut belum tentu menyatakan bahwa seseorang itu benar-benar negatif.
Pemerintah menyatakan menyiapkan satu juta alat rapid test corona untuk melakukan pemeriksaan pada banyak orang.
- Mau Mudik Lebaran Tahun Ini? Simak Aturan Lengkapnya
- Vaksinasi Sudah 70 Persen, Negara Ini Gagal Bendung Omicron
- Jelang Nataru, Irjen Suntana Sampaikan Pesan Penting, Mohon Disimak!
- Kepala Dinas Kesehatan Kepulauan Meranti Dijebloskan ke Tahanan
- Mbak Ririe Dorong Aplikasi PeduliLindungi Mampu Lacak Orang Terpapar Covid-19
- Belum Rampung, Rumah Mewah Ini Sudah Digaris Polisi, Pemiliknya Ternyata