Cara Kerja Rapid Test Corona Mirip Alat Tes Kehamilan, Begini Penjelasannya
Karena antibodi tubuh bisa saja belum terbentuk meskipun sudah ada infeksi. Immunoglobulin akan muncul setelah enam atau tujuh hari tubuh terinfeksi oleh virus.
Dia menyebut masa tersebut dalam masa window periode atau masa dimana antibodi tubuh belum terbentuk setelah ada infeksi sehingga orang yang mendapatkan hasil negatif harus dites ulang dalam 10 hari mendatang untuk memastikan apakah benar-benar negatif.
Sementara apabila garis muncul pada indikator immunoglobulin M atau IgM, menunjukkan bahwa seseorang berada dalam fase awal infeksi.
Jika garis muncul pada dua indikator yaitu IgM dan IgG, maka pasien sedang berada pada fase infeksi aktif.
Sementara jika yang muncul hanya garis pada indikator IgG, dapat diartikan pasien berada pada fase akhir infeksi hingga sembuh atau pernah memiliki riwayat terinfeksi COVID-19.
Ari mengatakan meskipun hasil tes cepat menunjukkan positif, tetapi tetap harus dilakukan konfirmasi melalui tes molekuler di laboratorium.
Pemerintah menyatakan menyiapkan satu juta alat tes cepat untuk melakukan pemeriksaan pada banyak orang.
Kelompok yang diprioritaskan adalah tenaga kesehatan dan orang dalam pemantauan (ODP) yang pernah melakukan riwayat kontak dengan pasien positif COVID-19 di Indonesia. (antara/jpnn)
Pemerintah menyatakan menyiapkan satu juta alat rapid test corona untuk melakukan pemeriksaan pada banyak orang.
- Mau Mudik Lebaran Tahun Ini? Simak Aturan Lengkapnya
- Vaksinasi Sudah 70 Persen, Negara Ini Gagal Bendung Omicron
- Jelang Nataru, Irjen Suntana Sampaikan Pesan Penting, Mohon Disimak!
- Kepala Dinas Kesehatan Kepulauan Meranti Dijebloskan ke Tahanan
- Mbak Ririe Dorong Aplikasi PeduliLindungi Mampu Lacak Orang Terpapar Covid-19
- Belum Rampung, Rumah Mewah Ini Sudah Digaris Polisi, Pemiliknya Ternyata