Cara Konjen RI Hongkong Mengelola TKW Kita (1)

Kursus Kecantikan agar Tak Jadi TKW Abadi

Cara Konjen RI Hongkong Mengelola TKW Kita (1)
Cara Konjen RI Hongkong Mengelola TKW Kita (1)
SAAT sibuk meeting dengan mitra di Hongkong untuk Project SCAN (Submarine Cable Asia Network) atau kabel fiber optik yang akan menghubungkan Surabaya-Jakarta-Hongkong, LINGGAR MULYONO meliput aktivitas KJRI Hongkong menangani TKW di bekas koloni Inggris itu.

  

"PAK Linggar, selamat pagi. Kalau ikuti kasus nasib buruk yang menipa Siti Hajar, TKW di Malaysia, penanganan dan sistem pelayanan berbasis perlidungan KJRI Hongkong salah satu jawabannya." Itu adalah pesan singkat (SMS) yang saya terima dari Ferry Adamhar, konsul jenderal RI di Hongkong, saat saya sedang makan pagi di Hotel Ibis, Jakarta, Kamis lalu (11/6).

 

Hari itu saya sedang bersiap untuk presentasi di Pearl Energy tentang jalur kabel yang akan melalui daerah konsesi perusahaan minyak dari Abu Dhabi itu. Ketika SMS Pak Ferry masuk, kebetulan saya lagi membaca Koran Tempo yang memberitakan kasus penganiayaan Siti Hajar, 33, oleh majikannya yang bernama Michel. Selama tiga tahun, sejak Juli 2006, segala macam penganiayaan dialami Siti setiap hari, selain gajinya tidak dibayar dan dia tidak pernah bisa keluar rumah. Janda beranak dua itu sekarang dirawat di Universiti Malaya Medical Centre, Kuala Lumpur, untuk menyembuhkan luka-lukanya.

 

Sebagai Presdir PT Fangbian Iskan Corporindo (FIC), anak perusahaan Jawa Pos yang mengurusi proyek SCAN, saya harus sering ke Hongkong untuk pertemuan dengan partner. Saya juga beberapa kali bertemu dengan Pak Ferry untuk berbincang banyak hal tentang Hongkong, termasuk soal TKW. Tapi, baru Minggu, 31 Mei, lalu saya mengikuti kegiatan Pak Ferry "mengelola" tenaga kerja wanita (TKW) kita di Hongkong yang saat ini mencapai 122 ribu orang lebih ?75 persen di antara mereka berasal dari Jawa Timur.

 

SAAT sibuk meeting dengan mitra di Hongkong untuk Project SCAN (Submarine Cable Asia Network) atau kabel fiber optik yang akan menghubungkan Surabaya-Jakarta-Hongkong,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News