Cara Konjen RI Hongkong Mengelola TKW Kita (2-Habis)
Sebentar Lagi Salip Buruh Migran Filipina
Selasa, 16 Juni 2009 – 06:59 WIB
Sementara untuk TKW dari Filipina, menurut SCMP, adalah 126.075 orang per April 2009. Jumlah ini hanya berselisih 508 orang dibanding TKW dari Indonesia. Sedangkan TKW dari Thailand jumlahnya hanya 3.774 orang.
Prestasi Indonesia dalam pengiriman TKW ke Hongkong memang ''membanggakan.'' Data di Konjen RI menunjukkan, pada 2001 baru ada 68.880 TKW Indonesia di Hongkong, sementara Filipina 155.450 orang dan Thailand 7.000 orang. Berarti dalam kurun delapan tahun, TKW Indonesia naik 82 persen atau 56.687 orang, Filipina turun 19 persen atau 29.375 orang, sedangkan Thailand turun 46 persen atau 3.226 orang.
Meski jumlah TKW belum menyalip, jumlah orang Indonesia, sebagian besar TKW, yang keluar masuk Hongkong lebih banyak daripada Filipina. Sampai akhir tahun lalu, menurut berita di SCMP, jumlahnya mencapai 141.012 orang atau naik 7,2 persen dibanding 2007. Sementara jumlah kedatangan dan keberangkatan orang Filipina hanya 138.373 atau naik 1,5 persen dibanding tahun sebelumnya.
Menurut Ferry Adamhar, Konjen RI untuk Hongkong, TKW dari Indonesia lebih disukai karena umumnya cakap berbahasa Cantonese. Ini berbeda dengan TKW Filipina yang umumnya berbahasa Inggris dan tidak mau belajar bahasa Cantonese. Padahal, orang-orang tua Hongkong, yang harus dirawat para TKW, umumnya tidak pandai bahasa Inggris. Di samping itu, TKW kita umumnya lebih rajin dan penurut. ''Tapi, masalah selalu ada,'' ujarnya, saat ditanya apakah dengan demikian tidak banyak permasalahan TKW di Hongkong.
Buruh migran Indonesia yang bekerja di sektor domestik di Hongkong meningkat luar biasa. Untuk mengimbanginya, Konsulat Jenderal RI Hongkong menerapkan
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408