Cara Kota Melbourne Mempertahankan Pasar Tradisionalnya

Cara Kota Melbourne Mempertahankan Pasar Tradisionalnya
Cara Kota Melbourne Mempertahankan Pasar Tradisionalnya

detikcom dan 2 media lain yang difasilitasi Australia Plus ABC International mengunjungi Queen Victoria Market beberapa waktu yang lalu. Pemandu kami dari Queen Victoria Market, Bettina de Chateaubourg menemani kami berkeliling pasar.

Cara Kota Melbourne Mempertahankan Pasar Tradisionalnya
Lapak produk organik pada Queen Victoria Market. (Foto: detik.com/Ikhawanul Khabibi)

Pasar terbesar di Melbourne ini resmi dibuka pada tahun 1878. Pasar dibangun di atas lahan makam warga. "Saat membangun pasar ini, lebih dari 10 ribu mayat dipindahkan. Sebagian pasar ini berdiri di atas bekas makam," kata Bettina.

Queen Victoria Market dahulu menjadi pusat ekonomi di negara bagian Victoria. Dahulu, uang dalam jumlah besar berputar di pasar ini.

Victoria mengalami masa gold rush atau demam emas sejak tahun 1851-an hingga beberapa dekade setelahnya, dan kala itu dikenal sebagai pusat tambang emas di Australia. Para penambang emas yang menjadi kaya raya itu, membelanjakan uangnya di Queen Victoria Market.

Saat ini, ada lebih dari 1.000 toko yang berada di pasar tradisional tua ini. Lebih dari 3.000 orang bekerja dan menggantungkan hidupnya di Vic Market.

Dulunya, sebagian besar toko yang berdiri di Queen Victoria Market adalah restoran. Namun, kini hanya bersisa beberapa restoran saja.

Saat memasuki pintu masuk, pengunjung akan langsung melihat pasar yang tertata dengan sangat rapi. Bagian pertama dari pasar ini adalah wilayah para pedagang daging. Segala jenis daging tersedia, termasuk daging kanguru.

Di sampingnya, berjejer para pedagang hasil laut. Berbagai produk laut segar dijajakkan. Di Queen Victoria Market, pengunjung juga tidak diizinkan menyentuh ikan yang dijajakkan.

Supermarket terus menjamur di berbagai tempat di dunia, tak terkecuali di Australia. Konsekuensi dari terus bertumbuhnya supermarket adalah tergerusnya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News