Cara Manchester United Menciptakan Demam MU di Luar Arena Pertandingan
Tragedi Munich Bikin Merinding, Ruang Ganti Jadi Favorit
Rabu, 26 Oktober 2011 – 08:08 WIB
Tempat tersebut cukup luas dan bersih. Cukup lapang untuk menampung 18 pemain plus staf pelatih. Di tempat itu, tersedia papan magnetis yang bisa dipakai pelatih menyampaikan strategi dan skema pertandingan di depan para pemain. Ada juga televisi, fasilitas musik, enam shower, serta ruang hangat. "Di sini, (pelatih MU) Sir Alex Ferguson memberikan instruksi kepada pemain satu demi satu," ujar Collon.
Sementara itu, di Players" Lounge, pengunjung bisa membayangkan bersantai seperti pemain yang akan bertanding dan setelah bertanding. Tempat itu merupakan tempat santai. Para pemain bisa dikunjungi orang-orang terdekat menjelang pertandingan, ketika mereka makan, dan setelah pertandingan.
Di tempat tersebut, pemain biasa bersantai sambil membaca koran, menonton televisi, atau menghabiskan waktu bersama orang-orang terdekat. "Waktu David Beckham masih main di sini, yang datang Spice Girls (istri Beckham, Victoria, merupakan mantan personel girl band tersebut, Red)," canda Collon.
Ruang santai itu tidak terlalu luas, tapi nyaman. Pemain bisa duduk di kursi atau klesetan di lantai karpet. Ada minibar di situ. Di dinding, dipajang foto para pemain hebat yang telah memenangi trofi internasional. Foto-foto tersebut jelas menjadi cambuk bagi pemain yang akan turun ke lapangan. (*/c5/ttg)
Menjelang laga, Megastore Manchester United bisa lebih sesak daripada pasar malam di Indonesia. Bahkan, tragedi Munich yang nyaris menghancurkan
BERITA TERKAIT
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis