Cara Mengatasi Kesepian agar Anda Lebih Semangat
jpnn.com - Kesepian perasaan yang ditandai dengan adanya kebutuhan untuk ditemani. Istilah kesepian juga disandingkan dengan kebutuhan akan persahabatan atau kepemilikan yang tidak terpenuhi. Kondisi ini bisa memunculkan pertanyaan arti hadirnya diri di tengah-tengah lingkungan dan untuk apa Anda tercipta sebagai makhluk hidup.
Di era modern seperti sekarang, sebagian orang lebih memilih untuk menghabiskan waktu dengan gawai dibandingkan berinteraksi dengan orang lain. Orang-orang juga lebih banyak berhubungan melalui dunia maya dibandingkan secara langsung di lingkungan sekitarnya.
Kesepian menunjukkan tidak adanya hubungan, bukan keberadaan seseorang. Oleh karena itu, Anda tetap bisa merasa kesepian meski berada di tengah keramaian. Fakta menyebut bahwa berada di keramaian dapat membuat Anda merasa lebih kesepian, apalagi jika tidak ada orang lain yang dikenal dan Anda tidak mampu membangun hubungan dengan orang-orang yang ada di sekitar Anda.
Penyebab dan solusi mengatasi kesepian
Kesepian digolongkan menjadi tiga, yaitu kesepian eksistensi, kesepian emosional, dan kesepian sosial.
Kesepian eksistensi
Dari sudut pandang eksistensi, sedikit perasaan kesepian baik untuk jiwa dan merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindari dari pengalaman hidup manusia. Pada kasus ini, kesepian kadang memunculkan perasaan negatif yang berguna dalam proses mendalami diri, juga untuk menjadi sesuatu yang ingin dihindari sebisa mungkin.
Ketakutan akan eksistensi, seperti terisolasi, kematian, merasa tidak berguna, dan tidak bebas, pasti dirasakan oleh seseorang pada suatu waktu. Untuk mengatasi hal tersebut, Anda perlu menyadari adanya perasaan dan menggunakannya sebagai motivasi untuk hidup lebih baik. Ini artinya, kesepian eksistensi mesti diatasi dengan menjalani masa-masa yang sedang berlangsung dengan sebaik-baiknya, di mana hal ini membantu Anda menyadari bahwa banyak orang yang juga sedang berjuang.
Di era modern seperti sekarang, sebagian orang lebih memilih untuk menghabiskan waktu dengan gawai dibandingkan berinteraksi dengan orang lain. Orang-orang juga lebih banyak berhubungan melalui dunia maya dibandingkan secara langsung di lingkungan sekitar
- 4 Tips Hadapi Stres Jelang Tahun Baru
- Mufida DPR Ingatkan Kemenkes Banyak Mendengar saat Menyusun RPMK
- Penanganan Pasien Diare dengan Syndromic Testing, Hasil Cepat & Akurat
- Peringatan HJK, RS Atma Jaya Luncurkan 3 Layanan Kesehatan
- Di Forum Global ISPOR Eropa 2024, Indonesia Bawa Solusi Nutrisi Berbasis Ekonomi
- Cokelat Premium, Rahasia Lezat & Sehat di Balik Soft Choco Mr. Bread