Cara Menghilangkan Stigma Negatif Penyintas Covid-19
Menurut dia, informasi yang akurat terkait penanganan COVID-19 perlu terus dilakukan untuk mengedukasi masyarakat sehingga mau menghilangkan stigma. Media resmi harus dapat menjadi sumber informasi yang benar.
Mereka yang terinfeksi COVID-19 perlu pula dilihat kondisi mentalnya bukan hanya deman, batuk dan gejala lainnya yang perlu diperhatikan. Kecemasan dapat muncul karena pasien memiliki kekhawatiran dirinya dalam kondisi fatal, ujar dia.
"Yang seperti ini butuh dukungan dan perhatian. Kalau dijauhi masyarakat ya semakin berat kondisi mentalnya. Maka dukungan lingkungan paling utama, beberapa trik yang sudah dilakukan adalah mengirim makanan untuk tetangga yang sedang lakukan isolasi mandiri di rumah, bisa juga mengirimkan ucapan yang positif yang menunjukkan perhatian," katanya.
Karena, menurut dia, memang kunci keberhasilan menghadapi pandemi seperti saat ini dari segi psikologis dengan kebersamaan.
"Ketahanan dari masyarakat itu bisa dari bentuk solidaritas tinggi, sehingga jika ada yang sakit berarti tanggung jawab semua untuk menyembuhkannya," ujar dia. (antara/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Gotong royong sebagai cermin sila ke-5 dari Pancasila dapat menjadi cara paling ampuh menghilangkan stigma negatif terhadap penyintas COVID-19 di tengah masyarakat.
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti
- Satgas Covid-19 Tegaskan Pintu Masuk Indonesia Terus Diperketat Cegah Omicron
- Cegah Penyebaran Omicron, Ini Daftar 14 Negara yang Dilarang Masuk Indonesia
- Satgas Covid-19 Perketat Pintu Masuk di Batam Menyusul Temuan Tes PCR Palsu
- Satgas Covid-19 Minta Masyarakat Lakukan Hal ini Agar Terhindar dari Omicron
- Buat Penyebar Hoaks Vaksin Anak, Ada Peringatan nih dari Satgas Covid-19!
- Varian Omicron Masuk ke Indonesia, Karantina 10 Hari Dinilai Sudah Tepat