Cara Pintar Brazil Memoles Wajah di Mata Dunia
Kamis, 13 Desember 2012 – 00:14 WIB
:TERKAIT Bedanya, mereka pintar mengeksplorasi dan menonjolkan kehebatan-kehebatan yang mendunia. Sejak saya masih SD, kesan yang disebarluaskan di dunia internasional, Brazil adalah Negeri Bola. Itu tidak ada yang bisa membantah, karena Brazil sukses melahirkan pemain-pemain bola kaliber dunia yang menguasai kompetisi di Eropa dan AS. Lima kali juara FIFA World Cup, tahun 1958, 1962, 1970, 1994, dan 2002. Runner up Piala Dunia tahun 1950 dan 1998. Lima kali juara Copa America, tahun 1989, 1997, 1999, 2004, dan 2007. Dan masih banyak prestasi bola lainnya.
Brazil juga Negeri Samba, tari-tarian dengan perkusi dan bongo, yang inline dengan suporter sepak bola mereka. Perempuan Brazil yang seksi, rata-rata punya pantat yang khas, menggumpal ke atas yang tampak seksi dilihat dari samping dan kelihatan bulat dipandang dari belakang. Mereka sekaligus punya payudara yang rata-rata “menantang.” Mereka pintar memilih potongan baju dan celana, sehingga dua bagian yang paling menggoda itu kelihatan dieksplore lebih menonjol.
Sebenarnya, tarian Flamingo ala Spanyol dan Tango milik Argentina juga tidak kalah menariknya. Bahkan, kalau hitungan seni dan tingkat kesulitan, mungkin dua model tarian itu lebih rumit. Tetapi Samba Brazil lebih menggema di seluruh penjuru dunia, karena setiap pertandingan sepak bola, tarian itulah yang menjadi penyemangat.
Brazil juga disebut negeri pantai pasir putih terbaik di dunia, terutama di Copacabana, Ipanema dan Leblon. Tiga pantai yang pasirnya memang anugerah Tuhan, putih menyilaukan mata, kemilau seperti ada percikan permata, dan ketika ditepuk-tepuk, tidak langsung pecah dan menerbangkan debu putih. Karena itu, sepanjang pantai yang kurang lebih 27 kilometer di Rio de Janeiro itu, menjadi arena bermain sepak bola pantai, voli pantai, dan arena berlatih fisik yang ideal dan menyenangkan.
Berkali-kali saya harus angkat topi dengan Brazil yang “berhasil” memoles citra negerinya di mata internasional. Seolah Negeri
BERITA TERKAIT
- Batal Didatangi Massa Buruh, Balai Kota DKI Lengang
- Jangan Menunggu Bulan Purnama Menyapa Gulita Malam
- Dua Kali Getarkan Gedung, Bilateral Meeting Jalan Terus
- Agar Abadi, Tetaplah Menjadi Bintang di Langit
- Boris Yeltsin Disimbolkan Bendera, Kruschev Seni Kubisme
- Eskalator Terdalam 80 Meter, Mengusap Mulut Patung Anjing