Cara Pintar Brazil Memoles Wajah di Mata Dunia
Kamis, 13 Desember 2012 – 00:14 WIB
Cara mereka meminum kopi pun lebih suka espresso, kopi asli yang masih hitam, pekat, dan keras. Anda tidak gampang menemukan cappuccino, moccacino, hazzelnut coffee, kopi ginger dan sebangsanya. Mereka lebih suka kopi asli, kopi tanpa campuran. “Kekuatan surplus di sektor agriculture Brazil itulah salah satu yang dijadikan soft campaigne dalam berpolitik luar negeri Brazil. Hasilnya efektif, Brazil dipercaya, ketika kelebihan produksi pangan itu disumbangkan ke Afrika yang kekurangan pangan,” kata Duber Surdaryomo.
Apalagi? Tidak ada cermin buruk yang keluar dari Brazil di dunia internasional. Tone-nya positif terus. Film-film yang nge-boom di pasar dunia juga yang oke-oke buat Brazil. Seperti “Anaconda 1, Anaconda 2 dan Anaconda 3,” film adventure horror yang dipasarkan oleh Columbia Picture. Menggunakan setting di Sungai Amazone dan dibintangi Jennifer Lopez. Di balik menakutkannya film yang bercerita tentang ular yang cerdik, besar, ganas dan pendendam itu, adalah kisah soal Brazil yang memiliki kekayaan hayati yang luar biasa. Juga Film Animasi Rio, yang mengisahkan burung kakatua biru yang amat popular di mata anak-anak.
Belum soal Rio Carnival, setiap Februari-Maret yang sering disebut sebagai carnival paling heboh di planet bumi. Semua kisah-kisah di atas, mengesankan Brazil itu sempurna! Keren abiz! Orang tidak paham, bahwa pemerintah Brazil sedang pusing melawan Favela! Mafia obat dan kriminalitas yang tinggal di perbukitan, yang mirip Negara di dalam Negara. Itu yang membuat Rio menjadi kota turis yang paling tidak aman! Seperti apa ceritanya? Ikuti besok. (bersambung).
Berkali-kali saya harus angkat topi dengan Brazil yang “berhasil” memoles citra negerinya di mata internasional. Seolah Negeri
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Batal Didatangi Massa Buruh, Balai Kota DKI Lengang
- Jangan Menunggu Bulan Purnama Menyapa Gulita Malam
- Dua Kali Getarkan Gedung, Bilateral Meeting Jalan Terus
- Agar Abadi, Tetaplah Menjadi Bintang di Langit
- Boris Yeltsin Disimbolkan Bendera, Kruschev Seni Kubisme
- Eskalator Terdalam 80 Meter, Mengusap Mulut Patung Anjing