Cara Ratri Menerima Kenyataan Sungguh Luar Biasa

Cara Ratri Menerima Kenyataan Sungguh Luar Biasa
Suksma Ratri saat menjadi pembicara pembuka Sidang Istimewa PBB 2008 yang membahas tema HIV/AIDS. Suksma ratri for jawa pos. Foto: Suksma ratri for Jawa Pos

Ratri memilih untuk pisah rumah. Baru pada 2005 dia memutuskan untuk bercerai. Pada awal 2006, sang mantan suami menghubungi Ratri.

Dia mengabarkan bahwa dirinya positif mengidap AIDS. Dia lalu meminta Ratri dan putrinya segera menjalani tes HIV/AIDS.

”Dari situlah, akhirnya ketahuan aku positif, tapi putriku tidak,” ujar ibunda Srikandhi tersebut.

Tak berapa lama, Ratri bekerja di Rumah Cemara sebagai manajer kasus. Dia menjalani hari-hari barunya dengan penuh semangat.

Namun, di tengah kesibukan mengurus yayasan dan orang-orang dengan HIV/AIDS (ODHA), terdengarlah kabar bahwa mantan suaminya sakit parah.

Awalnya, Ratri tidak peduli. Namun, rekan-rekannya di Rumah Cemara meyakinkan Ratri untuk mengunjungi mantan suaminya tersebut bersama putrinya.

”Aku sempat nggak mau karena harus menginjakkan kaki ke rumahnya lagi. Rasanya ngeri. Tapi, akhirnya aku bersedia. Benar aja, waktu aku menjenguk dia, badannya sudah kayak tengkorak. Anakku ketakutan melihat bapaknya kayak gitu,” ungkapnya.

Pada Maret 2007, mantan suaminya akhirnya meninggal. Kematian mantan suaminya itu sedikit banyak membawa kelegaan dalam diri Ratri.

SUKSMA Ratri tak lantas patah semangat, meski divonis positif HIV. Justru sebaliknya, dia menjalani hari-harinya penuh manfaat. Dia aktif menyosialisasikan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News