Cara Seorang Ibu di Sydney Atasi Kehilangan Anak Kembar Tiga
Sulit membayangkan bagaimana kita bisa mengatasi kehilangan bukan satu melainkan tiga anak sekaligus. Seorang ibu bernama Sophie Smith menemukan caranya.
Pada tahun 2006, Sophie dan suaminya Ash mengalami duka mendalam melihat para staf di RS Royal Women's Hospital (RWH) di Sydney dengan sia-sia berusaha menyelamatkan anak kermbar tiga mereka yang prematur.
Henry, yang lahir pada kehamilan 21 minggu, bertahan hanya dalam waktu satu jam. Evan dan Jasper lahir tiga minggu kemudian. Kehidupan bayi-bayi itu masing-masing berlangsung 10 hari dan 58 hari.
Sophie Smith says she hopes more premature babies' lives will be saved.
Kekosongan yang disebabkan oleh kehilangan anak seperti itu sangatlah mendalam. Tapi Sophie tidak menyerah. Dia sibuk berlari. Dia mengulurkan tangan kepada orang lain. Mereka pun juga sibuk berlari.
Dan mulailah penggalangan dana besar yang kemudian berhasil mengubah Unit Perawatan Intensif bayi baru lahir atau NICU di RS RWH menjadi fasilitas paling maju di Australia.
Upaya Sophie juga menggabungkan kelompok berbeda menjadi komunitas unik, dimana manfaat berlari bersama bukan sekadar kebugaran fisik.
Dia menciptakan sebuah ruang yang memungkinkan orangtua menghormati bayi prematur yang meninggal, merayakan mereka yang selamat, dan membantu keluarga serta teman mengekspresikan dukungan mereka.
Monitor dan ventilasi di RS RWH sekarang menjaga agar bayi yang lahir sampai pada kehaliman 23 minggu bisa tetap hidup. Bayi seperti Evan dan Jasper yang mungkin bisa bertahan jika keadaannya berbeda saat itu.
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat