Cara Unik Kanada Hentikan Krisis Overdosis dengan Dekriminalisasi Narkoba
Untuk atasi krisis 'overdosis' di provinsi British Columbia, Kanada, warga yang kedapatan membawa heroin, sabu, ekstasi, atau kokain dalam jumlah kecil tidak akan dituntut.
Program dekriminalisasi kepemilikan narkoba ini akan diuji coba selama tiga tahun.
Provinsi British Columbia menyumbang sepertiga dari 32.000 kematian akibat 'overdosis' narkoba di Kanada, yang disebut pemerintah setempat sebagai darurat kesehatan masyarakat.
Masalahnya diperparah dengan pandemi COVID-19, yang mengganggu rantai pasokan narkoba serta jaringannya, mendorong pemakai narkoba mencari sendiri obat beracun yang mereka gunakan.
Data awal yang dirilis akhir Januari lalu menunjukkan ada 2.272 dugaan kematian akibat keracunan obat terlarang pada tahun 2022.
Ini merupakan jumlah kematian terbesar kedua setelah tahun 2021.
Pemerintahan Perdana Menteri Justin Trudeau pada Mei 2022 menyatakan, Provinsi British Columbia akan mendekriminalisasi obat-obatan terlarang sebagai bentuk pengecualian pertama di Kanada.
Dengan tidak menuntut orang yang membawa narkoba dalam jumlah kecil, diharapkan dapat mengatasi masalahnya sebagai masalah kesehatan, bukan lagi masalah hukum.
Untuk atasi krisis 'overdosis' di provinsi British Columbia, Kanada, warga yang kedapatan membawa heroin, sabu, ekstasi, atau kokain dalam jumlah kecil tidak akan dituntut
- Utak-Atik Anggaran, Maju-Mundur Ibu Kota Nusantara
- Dunia Hari Ini: Presiden Trump Mau Mendeportasi Mahasiswa yang Ikut Unjuk Rasa Pro-Palestina
- Pengedar Ini Mendapat Narkoba dari Napi Bernama Om Kumis, Kok Bisa?
- Dunia Hari Ini: Pesawat Air Busan Terbakar di Bandara Internasional Gimhae
- Dunia Hari Ini: Delapan Sandera Dalam Daftar Pembebasan Hamas Telah Tewas
- Diduga Selundupkan Kokain, Radja Nainggolan Ditangkap Polisi