Cara Unilever Dorong Regenerasi Petani Indonesia

jpnn.com, JAKARTA - PT Unilever Indonesia Tbk melalui produknya, Bango, turut berusaha memajukan dunia pertanian tanah air dengan meluncurkan Program Petani Muda.
Program ini secara bertahap akan memberikan pembinaan intensif bagi masing-masing 30 hingga 40 petani muda potensial tentang keterampilan hidup lewat pendidikan bercocok tanam yang memberikan dampak terhadap peningkatan kesejahteraan.
Unilever sendiri memperkenalkan Bango dengan kemasan khusus Cita Mallika.
Director of Foods and Beverages PT Unilever Indonesia Tbk Hernie Raharja menilai penerapan prinsip pertanian yang berkelanjutan, salah satunya melalui regenerasi petani, semakin dibutuhkan.
Menurut dia, petani yang tidak teregenerasi dapat menyebabkan penyusutan lahan serta penurunan produktivitas maupun kualitas hasil pertanian.
"Jika bahan pangan yang berkualitas jumlahnya semakin terbatas, akan sulit pula bagi kita untuk terus menikmati dan melestarikan aneka kuliner khas Indonesia yang selalu kita banggakan," ungkapnya di Jakarta belum lama ini.
Sejak 2001, Bango melalui Yayasan Unilever Indonesia bekerja sama dengan Universitas Gajah Mada dan mitra lainnya telah mengembangkan komunitas petani kedelai Mallika melalui program Program Pengembangan Petani Kedelai Hitam.
Dalam praktiknya, 100 persen kedelai hitam lokal yang digunakan untuk memproduksi Kecap Bango telah memenuhi Unilever Sustainable Agriculture Code (USAC).
PT Unilever Indonesia Tbk melalui produknya, Bango, turut berusaha memajukan dunia pertanian tanah air dengan meluncurkan Program Petani Muda.
- Dukung Kemajuan Pertanian, Program Sampoerna untuk Indonesia Bantu 2.000 Petani
- Regenerasi Petani Muda, Kementan Resmi Buka PMB Polbangtan dan PEPI 2025
- Mengembangkan Keterampilan Petani Nunukan demi Mewujudkan Swasembada Pangan
- Kabupaten Bulungan Siap Dijadikan Target Sentra Produksi Beras
- Tingkatkan Daya Saing Petani, Kementan Perkuat Kelembagaan Petani
- Kementan Pacu Brigade Pangan Sebagai Garda Terdepan Produksi Indonesia