Cargill Ingin Memberi Perlindungan untuk Petani Kakao sekaligus Lingkungan
Pada periode 2018-2019, 151.190 metrik ton biji kakao berhasil dilacak.
Selain itu, CMS memungkinkan organisasi petani untuk mengelola pinjaman, mengumpulkan kacang, dan mengecek biaya tetap versus variabel. Juga, mulai periode 2018-2019, semua organisasi petani di Ghana dan Pantai Gading sudah dapat dilihat melalui peta Cargill Cocoa Promise Sourcing Partner
Network yang interaktif. Masing-masing organisasi petani ini mendapat manfaat dari program Cargill
Cocoa Promise.
• Implementasi Child Labor Monitoring and Remediation Systems (CLMRS) untuk menangani pekerja anak telah meningkat secara signifikan. Selain Pantai Gading, Cargill juga menyebarkan CLMRS di Ghana dan Kamerun, yang mencapai total 58.800 petani pada periode 2018-2019.
Sekaligus memperluas jangkauan dari 7% menjadi 29% dari jumlah total pertanian dalam rantai pasokan langsung.
Pada periode 2018-2019, Cargill juga melakukan penilaian kebutuhan yang dapat mengatasi keberadaan pekerja anak di komunitas penghasil kakao di Indonesia; selain itu pendekatan lokal untuk CLRMS mulai dilakukan pada 2020.
• GPS polygon berhasil memetakan 72% dari semua petani dalam rantai pasokan langsung, yang mewakili lebih dari 400.000 hektare lahan pertanian.
Cargill berupaya terus meningkatkan kehidupan petani dan komunitas penghasil kakao di lima negara.
- Petani Kakao Lampung Sudah Bisa Tebus Pupuk Bersubsidi di Kios Resmi
- Petani Kakao Sulawesi Minta Firli Mengusut Dugaan Penyelewengan Pupuk Bersubsidi
- Petani Kakao Dukung Firli Maju Jadi Capres 2024, Begini Harapannya
- Pembayaran Digital Dinilai Dapat Memberikan Nilai Tambah Bagi Petani Kakao
- Petani Kakao Gunungkidul Didorong Manfaatkan Fasilitas KUR Pertanian
- Kabar Baik untuk Petani Udang Indonesia, Ada Pakan Harvestar dari Cargill