Cari Benda Kuno, Katedral Ini Buka Tempat Pembuangan Sampah untuk Umum

"Kami menemukan banyak peralatan tua, yang terlihat seperti berasal dari abad ke-19, potongan besi dan logam lainnya, manik-manik, mungkin mereka berasal dari bros topi ... sehingga penemuan ini benar-benar memuat banyak hal, dari sesuatu yang tak menarik hingga segala sesuatu yang membuat kita tertarik , "terangnya.
Ia mengatakan, kota pelabuhan di pesisir pernah menjadi eksportir minuman ringan terbesar di Australia Barat.
Pastor Robert lantas menyambung, mereka telah menemukan botol kaca lama dari perusahaan yang sudah tutup sejak lama.
"Perusahaan-perusahaan ini sekarang telah menghilang, namun bekas peninggalan mereka ada di timbunan tanah warisan yang mereka tinggalkan," ujarnya.
Ia mengutarakan, banyak sisi dari tempat pembuangan sampah tersebut sudah digali dan diaduk-aduk.
"Sayangnya, para pemulung telah masuk ke daerah ini dan mengambil yang terbaik dari apa yang tertimbun, tapi mungkin ada beberapa benda yang belum tergali," kata Pastor Robert.
"Dengan sedikit keberuntungan kami bisa menemukan beberapa koleksi botol yang tertinggal," tambahnya.
Sebuah tempat pembuangan sampah bersejarah di Katedral Geraldton telah dibuka untuk publik demi pencarian benda arkeologis dari akhir abad ke-19.Tempat
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia