Cari Cara Taklukan Kedelai Impor
Importir Akan Diminta Bulog Tekan Harga
Rabu, 25 Juli 2012 – 05:17 WIB

Cari Cara Taklukan Kedelai Impor
Harga kedelai kualitas menengah saat ini –-yang banyak digunakan produsen tahu dan tempe-- telah naik menjadi Rp 7.950 per kilo dari semula hanya Rp 7.000 per kilo. Harga tersebut diprediksi akan terus merangkak naik hingga mendekati harga Rp 10.000 per kilogram.
Baca Juga:
“Karena kedelai kita masih impor, (solusinya) pertama adalah bea masuk impornya yang selama ini lima persen di-cut (dipotong) jadi nol persen. Itu akan mengurangi harga kacang kedelai (impor),” ujar Ade saat ditemui di Gedung DPRD Kota Tasikmalaya kemarin (24/7).
Kemudian, para petani lokal harus mengembangkan kedelai lokal. Dengan syarat kualitas kedelai lokal harus mampu menyamai kualitas kedelai impor. Jika tidak, maka, pengembangan kedelai lokal tidak akan mampu membantu para perajin tahu tempe memecahkan permasalahan kenaikan harga yang terus terjadi selama ini.
“Selama dua ini (dua cara) tidak terlaksana. Dalam artian pemerintah enggan menghapus bea masuk kedelai dan petani enggan menanam (kedelai), saya kira persoalan tempe tahu ini akan terus menjadi blunder dari tahun ke tahun,” jelasnya politisi PKS ini.
TASIK – Naiknya harga kedelai impor membuat semua pihak mulai berpikir keras. Produsen tahu dan tempe berupaya mencari jalan keluar dengan
BERITA TERKAIT
- Begini Penjelasan Bea Cukai soal Denda Pelanggaran Kepabeanan, Mohon Disimak!
- Bantu Mitra Pengemudi dan Merchant, Grab Menghadirkan Solusi Berbasis AgenticAI
- Bea Cukai Gencarkan Operasi Rokok Ilegal di Labuan Bajo dan Kediri, Ini Hasilnya
- IJMI Sebut Pekerja Sawit Indonesia Rawan Dieksploitasi
- KAI Logistik Optimalisasi Layanan Pra-Purna Angkutan BBM/BBK
- Genjot Ekspor, Bea Cukai Beri Izin Kawasan Berikat kepada Produsen Tas di Jepara