Cari Klub yang Bisa Jamin Masa Depan

Cari Klub yang Bisa Jamin Masa Depan
Firman Utina sesaat sebelum latihan ke Jakabaring di Mess Pertiwi Sekip Palembang markas tim Sriwijaya FC. Foto: Evan Zumarli/Sumatera Ekspres
GONTA-ganti klub menjadi hal yang lumrah bagi pesepak bola profesional. Firman Utina, misalnya. Selama sepuluh tahun terjun ke kompetisi sepak bola nonamatir, lima klub menjadi tempat persinggahan pemain bertinggi 165 cm itu.

Sebelum bergabung ke Sriwijaya FC pada musim 2010-2011, pemain asal Manado, Sulut, tersebut bermain di Persita Tangerang selama dua musim (2000-2004). Dia kemudian hijrah ke Arema Malang pada musim 2005-2006, lalu kembali ke Persita Tangerang pada musim 2007-2008. Setelah itu, dia pindah ke Pelita Jaya (2008-2009) dan Persija Jakarta (2009-2010). Pada Agustus 2010, dia akhirnya merapat ke Sriwijaya.

Itu dilakukan Firman karena rupiah. Pemain binaan Indonesia Muda, Manado, tersebut sadar bahwa pemain profesional tidak selamanya abadi dan sewaktu-waktu pasti habis dimakan masa. "Yang lebih gawat, pesepak bola tidak punya jaminan hari tua," kata Firman.

Karena itu, ketika masih berjaya, dia berusaha mencari klub yang bisa menjamin masa depan. "Kami rasa, semua sudah tahu bahwa tujuan bermain di tim profesional adalah mencari nafkah. Tapi, bukan soal rupiah semata, kami juga mempertimbangkan masalah lain seperti persetujuan keluarga. Yang pasti, kami memilih klub yang bisa bikin enjoy," tutur Firman kemarin (4/12).

GONTA-ganti klub menjadi hal yang lumrah bagi pesepak bola profesional. Firman Utina, misalnya. Selama sepuluh tahun terjun ke kompetisi sepak bola

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News