Cari Masalah ala Anindya Bakrie

Cari Masalah ala Anindya Bakrie
Cari Masalah ala Anindya Bakrie

’’Bayangkan saja, masyarakatnya sudah tua-tua, sudah menikmati hidup, merasa establish. Behavior-nya minum kopi di café, nge-wine dan menikmati romantisme masa lalu, dalam irama hidup yang slowly. Perasaan mereka adalah orang kaya, berada di negara kaya, dengan cadangan devisa pemerintah yang kaya,’’ tutur Anin dengan intonasi dan memberi tekanan pada huruf ’’s’’ yang amat meyakinkan.

Baca Juga:

Berbeda dengan AS yang detak jantungnya masih terasa. ’’Masih ada kapitulasi saham Facebook, dan Apple yang nilainya fantastis. Kreativitas orang AS masih bisa diandalkan untuk melawan krisis global dan pengangguran. Karena hanya spirit entrepreneur dan kreativitas password-nya,” tambah Anin yang juga memimpin Yayasan Bakrie Untuk Negeri (BUN) ini. Apa yang bisa dilakukan Indonesia menyambut era baru, di mana kiblat ekonomi sudah ke timur? Asia ibarat sun rise, Barat seperti sedang sun set?

Pemerintah kita sudah betul, peraturan seharusnya sudah berlaku, jangan menjual sumber daya alam mentah-mentah ke luar negeri! Menjual CPO sawit dan batubara ke Tiongkok, lalu dipakai sumber energi untuk industri garmen atau apa saja, dan ujungnya diekspor juga ke Indonesia? Harus didorong industri pengolahan, menjadi barang setengah jadi dan barang jadi, sehingga bisa menaikkan value, nilai komoditas dan menyelesaikan problem ketenagakerjaan Indonesia.

Caranya? Kasih insentif, kasih fasilitas bagi dunia usaha sebagai perangsang agar mereka berkomitmen membangun industri dalam negeri yang kokoh. Sayang kalau potensi SDA yang memiliki potensi multiple effects itu hanya dijual murah ke asing. Anin sendiri? Apa yang sedang dipikirkan untuk bisnis ke depan?

’’Saya sedang menggagas bisnis berbasis teknologi internet, e-commerce, android, selain di media elektronik (TV) dan dot.com yang sudah eksis. Saya tidak akan masuk ke cetak, sudah ada Jawa Pos Group, hehe..’’ jawabnya diplomatis. ’’Jumlah pengguna credit card di Indonesia masih terbatas. Pengguna Esia prepaid, yang menyimpan pulsa jauh lebih banyak. Karena itu, pulsa itu bisa dijadikan alat bayar, semacam safe deposit yang bisa diuangkan, bisa dipakai untuk jual beli, tidak harus transfer bank dan tidak harus bawa cash. Infrastruktur kami sudah ada,’’ jelas Anin.

Ada ide untuk memajukan negeri? ’’Dunia pendidikan nasional harus lebih cepat berlari! Perbanyak SMK (kejuruan, red) yang siap masuk ke bursa lapangan kerja. Perkuat Politeknik, untuk menambah jenjang keterampilan teknis tenaga kerja itu! Dorong dan motivasi untuk menjadi entrepreneur, jangan semua berlabuh ke PNS atau politisi! Banyak sektor swasta yang butuh kreativitas anak-anak muda!” semangatnya.

Bagi wirausahawan pemula? Jangan abaikan pikiran-pikiran gokil dan tukang usil cari-cari masalah. Bisa jadi, itulah percikan api entrepreneurship paling original. Ikuti saja muaranya, karena gagasan besar biasa mengalir dari sungai-sungai kecil yang mengangkut ide-ide unik. Macam Anindya Bakrie, refreshingnya saja ’’mencari masalah baru’’, yakni diskusi dari kampus ke kampus! (*)


APA aktivitas Anindya Novyan Bakrie belakangan ini? Putra sulung pengusaha papan atas Aburizal Bakrie dan Tatty Bakri ini sedang hobi ’’cari-cari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News