Cari Sinyal, Tukang Servis Parabola Kesetrum
Bahri menyebutkan, saat memanjat ke atap rumah tempat parabola tersebut terpasang, ia hanya menggunakan alas kaki berupa sandal jepit biasa sebagaimana sering ia lakukan. Ia pun tidak merasakan firasat apa-apa saat memulai pekerjaan kemarin pagi. “Kabelnya memang sangat dekat (dari atap rumah). Dan, parabolanya memang harus dipasang di situ, karena parabola ini tidak bisa dipasang di bawah,” beber Bahri.
Dari pantauan Radar Tarakan (Grup JPNN.com), akibat insiden tersebut, lengan kanan, dari ujung jari hingga pangkal lengan harus diperban, dan Bahri menjalani perawatan intensif untuk luka bakar serius.
Terkait insiden ini, salah seorang tenaga pendidik jurusan kelistrikan di salah satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Tarakan, Ahmad Mudair menjelaskan, standar minimal untuk menghindari sengatan listrik pada pekerjaan berisiko seperti yang dilakukan Bahri adalah menggunakan alas kaki berupa sepatu yang terbuat dari karet.
Akan tetapi untuk kabel listrik induk yang tegangannya bisa sampai 20 ribu volt, Ahmad lebih menyarankan untuk dihindari, terlebih bagi orang-orang yang tidak memiliki keahlian di bidang kelistrikan.
“Yang seperti itu (kabel induk), dari radius 1 meter bisa menarik, apabila ada orang di sekitarnya. Jadi selain orang yang memang ahlinya, jangan coba-coba dekat-dekat dengan kabel itu,” tuntasnya.(yan/ndy)
TARAKAN – Nasib malang menimpa Bahri (17) yang sehari-hari bekerja sebagai tukang servis parabola, kemarin (3/1). Dia tersengat listrik saat
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Terpilih Jadi Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi Tampil Sangar
- Massa PP dan GRIB Jaya Nyaris Bentrok di Kampar, Brimob-TNI Turun Tangan Mediasi
- Bayt Mohammadi Gabungkan Spiritualitas dan Pemberdayaan Masyarakat
- Wouw, 2 Pejabat Lulus Seleksi PPPK 2024 Mengundurkan Diri
- Periksa 14 Saksi Terkait Kebakaran Glodok Plaza, Polisi Belum Tetapkan Tersangka
- Peringatan Dini Awal Februari 2025: Jateng Waspada Angin Kencang