Cari Sosok Cawapres, Yakin Jokowi Pertimbangkan Isu Agama
jpnn.com, JAKARTA - PDIP sudah mendeklarasikan (Jokowi) sebagai capres yang akan diusung di Pilpres 2019. Langkah PDIP ini akan diikuti manuver partai-partai koalisi.
Mereka akan berebut melakukan lobi-lobi politik untuk menawarkan jagonya sebagai cawapres.
Namun, menurut pengamat politik Universitas Indonesia (UI) Ari Junaedi, penentuan cawapres untuk Jokowi masih sangat jauh.
Sebab, dengan sisa waktu lima bulan menjelang pendaftaran, dinamika politik masih sangat dinamis.
Ari menjelaskan, untuk bisa jatuh pada satu pilihan, ada sejumlah variabel yang diperhatikan. Selain mencari kecocokan dengan partai pengusung lain, kondisi sosial politik teraktual sangat berpengaruh.
Misalnya, jika dirasa kebutuhannya penguatan ekonomi, akan dicari cawapres berlatar belakang ekonom. Namun, jika stabilitas keamanan menjadi kebutuhan, latar belakang militer (TNI) jadi relevan.
Khusus dalam konteks Jokowi, Ari melihat isu agama akan menjadi pertimbangan. Terlebih, saat ini pemerintahan mantan wali kota Solo tersebut diasosiasikan sebagian kalangan sebagai rezim yang bertentangan dengan Islam.
Karena itu, opsi memilih pendamping dari kalangan tokoh agama sangat terbuka.
Sejumlah variabel akan menjadi pertimbangan Jokowi dalam menentukan sosok yang akan digandeng menjadi cawapres.
- Hasto Minta Pemeriksaannya Besok di KPK Ditunda
- Hasto Kristiyanto Akan Penuhi Panggilan KPK jika Tak Ada Kepentingan Mendesak
- Apa Doa Megawati saat Umrah di Madinah?
- Ronny Talapessy: Putusan Hakim Belum Menyentuh Materi Gugatan Hasto Kristiyanto
- Hakim Putuskan Gugatan Praperadilan Hasto Tak Dapat Diterima
- Kerabat Hasto di DPP PDIP Hadiri Sidang Putusan Praperadilan, Beri Dukungan Moral