Carmanita, Perempuan yang Sukses Membatik Sedan Mercy Seharga Rp 1 Miliar
Bekerja ala Sangkuriang, Digarap di Garasi yang Steril
Sabtu, 20 Maret 2010 – 05:56 WIB
Alumnus Pittman College, Perth, Australia (1974), dilanjutkan di City College San Francisco, AS (1975?1977), dan Marketing and Finance di University of San Francisco, AS (1977?1980), itu kemudian membuat sketsa pada program photoshop di komputer.
Beberapa rancangan sempat ditawarkan hingga akhirnya dipilih salah satu. Setelah rancangan motif disetujui, Carmanita membentuk tim dengan mengajak delapan orang jagoan airbrush dan tiga orang ahli grafis di komputer. "Mereka itu juara nasional airbrush," ucapnya bangga. Ketika nanti Mercy itu dibatik, harus tampak bodi mobil itu seperti ditutupi kain bermotif batik.
Setelah berdiskusi dengan tim kecil, putri pasangan Osman Tamzil dan Krisnany tersebut memulai pekerjaan dengan "menguliti" cat asli Mercy setebal lima lapis coating itu. "Jadi, semua sebetulnya kerja sputnik, kerja Sangkuriang," ujarnya, lantas tertawa.
Pengerjaan dilakukan di sebuah garasi yang sanggup menampung empat mobil. Tapi, saat itu garasi tersebut hanya diisi Mercy itu. Garasinya terdapat di kawasan Cilandak, dibuat sangat steril. "Semua pintu ditutup dan dilapisi plastik. Tidak boleh ada pasir masuk," ujar perempuan yang memiliki satu ibu tiri dan dua ayah tiri itu. Ketika ditanya batik jenis apa yang dijadikan inspirasi, Carmanita mengatakan bahwa sudah bukan saatnya berbicara batik berdasar daerah tertentu. "Itu batik saya sendiri! Batik dari (daerah) mana, itu zaman dulu. Sekarang batik kita itu batik Indonesia, sudah," katanya.
Tangan kreatif Carmanita mampu melahirkan karya yang tergolong langka. Perempuan 54 tahun itu berhasil membatik sedan Mercedes-Benz C 250 Avant Garde.
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408