Carmelita Hartoto: Tidak Perlu ada Pelarangan Mudik 2021, Tetapi..
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perhubungan Carmelita Hartoto mengatakan sektor transportasi membutuhkan dukungan seluruh pihak agar dapat segera pulih dan mencatatkan kinerja positif kembali.
Dukungan yang dibutuhkan salah satunya terkait peninjauan kembali kebijakan pelarangan mudik 2021.
Menurut Carmelita, operator tansportasi, baik darat, laut dan udara menilai pelarangan mudik pada 6-17 Mei 2021 tersebut belum tentu efektif.
Belum lagi, banyak pemudik yang melakukan perjalanan ke kampung halaman sebelum diberlakukannya pelarangan mudik.
"Belajar dari tahun lalu, banyak pemudik yang tetap kucing-kucingan agar tetap bisa pulang ke kampung. Meski ada upaya penyekatan dan menghambat pergerakan orang di wilayah-wilayah perbatasan, tapi pemudik justru menggunakan angkutan ilegal berplat hitam. Sehingga mudik (2021) tidak perlu dilarang," ujar Carmelita di kantornya, Jakarta, Kamis (15/4).
Untuk menghindari lonjakan kasus Covid-19, pemerintah kata Carmelita bisa melakukan pengendalian dan pengetatan terhadap angkutan umum dan angkutan pribadi yang melakukan perjalan dengan dilakukan tracing atau screening Covid-19.
Tracing dapat dilakukan, misalnya di terminal Tipe A menggunakan GeNose yang berbiaya lebih murah.
"Akan lebih baik apabila tracing penumpang tersebut bisa difasilitasi pemerintah, dengan dilakukan secara gratis selama angkutan lebaran," tutur Carmelita.
Operator tansportasi, baik darat, laut dan udara menilai pelarangan mudik pada 6-17 Mei 2021 tersebut belum tentu efektif.
- Carmelita Hartoto Terpilih Jadi Presiden ASA Periode 2024-2025
- Indikator Sebut Publik Puas dengan Kinerja Polri selama Mudik Lebaran 2024
- Berikan Penghargaan ke Korlantas, Lemkapi Ungkap Hasil Survei Mudik Lebaran
- Direktur Utama Jasa Raharja Hadiri Penutupan Posko Angkutan Mudik Lebaran Terpadu
- Balik Rantau, Pemprov Jateng Memfasilitasi 3.145 Pemudik dengan Bus Gratis
- Arus Balik Lebaran, Maskapai Pelita Air Capai OTP 95 Persen