Caroline Kennedy Incar Kursi Senat yang Ditinggalkan Hillary

Sepekan terakhir, Caroline yang tinggal di Manhattan bersama keluarganya memang sudah bersafari politik, mengunjungi sejumlah tokoh Demokrat New York. Kepada mereka, alumnus Harvard University tersebut mengungkapkan keinginannya menjadi anggota Senat AS. "Menurut saya, dia sudah memikirkannya sejak lama," ujar Joel Klein, kanselir Departemen Pendidikan New York City. Dia menyatakan dikunjungi Caroline pada Senin (15/12), dan membicarakan keinginannya menjadi senator New York.

Tokoh 51 tahun yang sudah akrab dengan panggung politik sejak masih kecil itu mengaku semakin tertarik dengan dunia yang digeluti sang ayah sejak menjadi tim sukses Obama. Kepada Klein, satu-satunya keturunan JFK dan Jacqueline Bouvier yang masih hidup tersebut mengatakan bahwa berkampanye untuk presiden kulit hitam pertama AS itu membuatnya semakin tertarik mendalami politik dan seluk-beluknya. Apalagi, bekal yang dia miliki pun cukup banyak.

Ambisi Caroline, menurut Klein, bakal disambut positif masyarakat AS, khususnya New York. Sebab, selain latar belakang politik dan pengalaman di bidang-bidang strategis, nama besar Kennedy yang dia sandang bakal menjadi magnet dalam masyarakat. "Dia perempuan yang tangguh. Semua orang mengenal Caroline dan semua orang sangat menghormati keluarga Kennedy," tandasnya.

Jika Paterson benar-benar menjatuhkan pilihannya kepada Caroline, kursi senator New York bakal dua kali dihuni anggota keluarga Kennedy. Sebelumnya, Robert F. Kennedy, paman Caroline, menjabat senator New York. Agence France-Presse menambahkan, sang paman juga sempat mencalonkan diri sebagai presiden AS. Sayang, dia tewas terbunuh sebelum keinginannya terpenuhi.