Carrefour Tekan Konsumsi Energi

Carrefour Tekan Konsumsi Energi
Carrefour Tekan Konsumsi Energi
Di samping itu, ada pula skema menjaga konsumsi listrik. Caranya adalah dengan memasang alat pendeteksi penerangan. Di mana 10 persen konsumsi listrik untuk penerangan 3 persen disumbang dari cahaya matahari. Dengan skenario tersebut, maka penggunaan energy bisa ditekan. Bahkan kalau dalam ruangan sedang tidak ada kepentingan listrik dipastikan dalam keadaan mati. ”Itu berlaku untuk semua. Ruang presdir pun lampunya juga dimatikan kalau mau keluar,” ujarnya.

Selain itu, untuk setiap toko dilakukan optimalisasi penggunaan refrigerator. Pendingin ruangan diusahakan tetap tertutup. AC disesuaikan dengan kondisi yang ada. Itu tergantung dengan situasi dan kondisi yang ada. ”Dengan beberapa cara itu , Carrefour sukses melakukan penghematan Rp 2 miliar per tahun,” jelasnya.

Selanjutnya adalah melakukan edukasi para konsumen. Edukasi tersebut dengan mengajak dan mendorong konsumen membeli dan menggunakan produk yang ramah lingkungan. Dan, Carrefour sendiri telah menjadi pelopor dalam penggunaan plastik ramah lingkungan dan bisa dimakan oleh bakteri. ”Atas inisiatif ini, Carrefour mendapat award dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sebagai pelopor penggunaan kantong Belanja Ramah Lingkungan pertengahan Juni 2010 lalu,” pungkas Firdaus. (far)

JAKARTA - PT Carrefour Indonesia membuktikan diri sebagai korporasi yang berorientasi lingkungan. Itu dilakukan dengan target utama menekan konsumsi


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News