Carter: Tanpa Palestina, Israel Hancur
Rabu, 28 Januari 2009 – 08:29 WIB
NEW YORK - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Jimmy Carter melontarkan kritik pedas terhadap Israel. Dalam wawancara dengan Associated Press Senin (26/1), tokoh 84 tahun itu menyatakan bahwa Israel bakal menjumpai malapetaka jika tidak mendukung terwujudnya Palestina sebagai negara merdeka dan berdaulat. Sementara itu, pilihan kedua dan ketiga pun tidak memberikan banyak celah bagi Israel guna mewujudkan harapan. Keduanya berhubungan dengan hak pilih warga Palestina. Yakni, mengebiri hak pilih warga Palestina jika referendum dihelat atau memberikan hak penuh kepada mereka. "Pilihan pertama bakal menjadikan Israel dilabeli apartheid. Sedangkan yang kedua berarti kemenangan bagi Palestina," lanjut penerima anugerah Nobel Perdamaian itu.
"Jika kita melihat visi solusi suatu negara, yang sepertinya bakal menjadi tren, saya harap bukan sesuatu yang tidak bisa ditawar, Israel justru akan hancur," paparnya. Sebab, hanya akan ada tiga pilihan tersisa bagi Negeri Yahudi itu jika tetap menentang berdirinya Palestina sebagai suatu negara. Sayang, tidak ada di antara tiga pilihan tersebut yang menguntungkan pemerintahan Perdana Menteri (PM) Ehud Olmert.
Opsi pertama adalah menumpas sejumlah besar warga Palestina. Sebab, dalam waktu dekat jumlah mereka akan jauh lebih besar daripada orang Yahudi. Jumlah penduduk yang besar bisa menyulitkan posisi Israel sebagai oposan berdirinya Palestina sebagai suatu negara. "Pembasmian sejumlah besar warga Palestina yang mengancam kepentingan Israel itu bakal sama dengan genosida," ujar Carter.
Baca Juga:
NEW YORK - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Jimmy Carter melontarkan kritik pedas terhadap Israel. Dalam wawancara dengan Associated Press Senin
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer