Castro: Dialog Oke, Tapi Kami Tetap Sosialis
Senin, 03 Agustus 2009 – 11:39 WIB
Presiden Barack Obama sendiri, memang telah mengurangi tekanan terhadap Kuba, termasuk dengan menghapus sejumlah kebijakan embargo yang telah ada sejak era Kennedy. Obama bahkan lebih jauh menunjukkan sikap bersahabatnya kepada negara pulau itu dengan menghentikan 'aktivitas peringatan' dari misi AS di Havana, yang dulu senantiasa 'merecoki' para pemimpin Kuba dengan slogan-slogan pro-demokrasi.
Baca Juga:
Kendati begitu, Castro menyadari bahwa sebagian dari kebijakan embargo masih terus berjalan dan bagaimanapun tetap mempengaruhi kondisi negerinya. Ia pun dengan tegas membantah pernyataan Menlu AS Hillary Clinton, yang mengatakan bahwa hubungan AS-Kuba yang membaik ada kaitannya dengan kesediaan pemerintah di Havana untuk 'menyerah' (dengan sistem politiknya).
"Saya harus katakan, dengan penuh rasa hormat kepada Mrs Clinton ... mereka (masyarakat Kuba, Red) tidak memilih saya sebagai presiden untuk mengembalikan kapitalisme, tidak juga untuk menyerahkan revolusi ini. Saya dipilih untuk membela, mempertahankan, serta terus menyempurnakan sosialisme, bukan untuk menghancurkannya," ungkapnya, yang disambut tepuk tangan para peserta pertemuan saat itu. (ito/JPNN)
HAVANA - Presiden Kuba, Raul Castro, mengaku siap untuk berdialog dengan pemerintah AS sekaligus mengakhiri pertentangan mereka selama setengah abad.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Bus Wisata Masuk Jurang, 19 Penumpang Tewas, Sopir Selamat
- Joe Biden Larang Pabrik Baja Amerika Dijual ke Perusahaan Jepang
- Ekonomi Vietnam Makin Maju, Hanoi Jadi Kota Paling Tercemar di Dunia
- Mantan Presiden Amerika Meninggal Dunia, Palestina Ikut Berduka
- 179 Orang Tewas dalam Kecelakaan Pesawat di Korsel
- Kemlu Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban Kecelakaan Pesawat Jeju Air di Korsel