Catat! Bisa Ada Rapor Merah bagi Kepala Daerah yang Tidak Mengalokasikan Gaji PPPK
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi II DPR RI Hugua mendesak para kepala daerah yang membuka rekrutmen PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) pada Februari 2019 mengalokasikan anggaran gaji di APBD 2021.
Dia menegaskan jangan sampai kejadian tahun ini terulang di 2021.
"Ini banyak daerah yang sudah rekrut PPPK ternyata tidak menganggarkan gaji PPPK-nya," kata Hugua kepada JPNN.com, Kamis (15/10).
Walaupun Perpres nomor 98 tahun 2020 sudah terbit dan regulasi turunan Perpres sedang berproses, lanjut Hugua, tidak akan ada artinya bila daerah tidak menganggarkan gaji. Sebab, daerah tidak bisa menggaji PPPK.
Mantan bupati Wakatobi dua periode ini menambahkan, kepala daerah harus bertanggung jawab akan nasib honorer K2 yang sudah lulus PPPK. Jangan biarkan mereka menunggu lama hanya karena kelalaian kepala daerah tidak menganggarkan gaji di APBD.
"Kepala daerah harus segera mengalokasikan anggaran gaji di APBD 2021 sebelum APBD diketuk Desember 2020. Kalau tidak akan fatal akibatnya," cetusnya.
Bila daerah ini tidak juga menganggarkan gaji PPPK-nya dengan alasan COVID-19, Hugua mengatakan, kepala daerahnya layak mendapatkan rapor merah. Ini sebagai bukti, kepala daerahnya tidak bekerja dengan baik.
"Nanti masyarakat sendiri yang akan nilai apakah kepala daerah dengan rapor merah layak dipercaya atau tidak.Presiden Jokowi saja sudah teken Perpresnya, masa kepala daerah enggak alokasikan anggaran di APBD, kan fatal itu," tandasnya. (esy/jpnn)
Anggota Komisi II DPR RI Hugua mendesak kepala daerah mengalokasikan anggaran gaji PPPK di APBD 2021.
- Honorer Non-Database BKN TMS Pendaftaran PPPK 2024 Tahap 2 Minta Kesempatan Kedua
- KepmenPAN-RB 634 Tahun 2024 Senjata Honorer TMS & Belum Melamar, Cermati 11 Ketentuannya
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti Sampaikan Kabar Baik untuk Guru, Siap-Siap Saja
- Kasus Suap Seleksi PPPK Batu Bara, 5 Terdakwa Divonis 1 Tahun Penjara
- 5 Berita Terpopuler: Dua Kategori PPPK 2024 dengan Gaji Berbeda, Mulai Berlaku Awal 2025, tetapi Tetap Ada Prioritas
- Dirjen Nunuk Tegaskan P1 Tetap Prioritas Penempatan PPPK 2024