Catat, Brexit Bakal Terjadi 31 Oktober
jpnn.com, LONDON - Resmi sudah Boris Johnson menjadi sosok nomor satu di pemerintahan Inggris. Dalam pidato kenegaraan pertama di Downing Street 10 kemarin (24/7), pria 55 tahun itu kembali mengingatkan akan misi utamanya: Brexit.
"Jangan ungkit lagi backstop. Permainan saling menyalahkan sudah berhenti di sini," ungkap Johnson menurut Sky News. Sekadar informasi, backstop merupakan perincian perjanjian Brexit Theresa May yang menjamin perbatasan Republik Irlandia dan Negara Bagian Irlandia Utara, Inggris, masih terbuka.
Johnson menegaskan bahwa Inggris bakal keluar dari Uni Eropa paling lambat 31 Oktober. Tentu hal itu dibarengi negosiasi untuk mendapatkan kesepakatan perceraian. Namun, dia berjanji tak menunda lagi Brexit jika negosiasi tersebut gagal.
"Rakyat Inggris sudah lelah menunggu. Saya akan mengambil tanggung jawab pribadi untuk memastikan Brexit terjadi," tegasnya.
BACA JUGA: Akhirnya, Satu Proposal Brexit Lolos di Parlemen Inggris
Johnson menjanjikan kebijakannya lebih fokus untuk urusan dalam negeri. Misalnya merekrut 20 ribu personel kepolisian baru. Atau memutakhirkan 20 rumah sakit yang ada di penjuru Britania Raya. Janji tersebut sepertinya selaras dengan visinya untuk menyatukan Inggris yang sudah terpecah belah.
Hanya, permasalahan yang membagi Inggris tak bisa selesai begitu saja. Begitu Johnson mengambil takhta, banyak pejabat kabinet sebelumnya yang langsung mengundurkan diri. Yang paling mencolok adalah Kanselir Inggris Philip Hammond.
Banyak yang sudah mengira bahwa Johnson bakal membawa lingkaran politik baru di kabinet. Sebagai permulaan, dia membawa Dominic Cumming sebagai penasihat senior perdana menteri terbaru.
Resmi sudah Boris Johnson menjadi sosok nomor satu di pemerintahan Inggris.. Pria 55 tahun itu kembali mengingatkan akan misi utamanya: Brexit.
- Demi Anak-Anak, Inggris Bakal Larang Vape Sekali Pakai Tahun Depan
- Apkasindo dan TSIT Jalin Kerja Sama Menyiapkan Petani Sawit Indonesia Hadapi EUDR
- Emmanuel Macron Sebut Uni Eropa Perlu Mempertimbangkan Kembali Hubungan dengan Rusia
- Inikah Isyarat Liam Gallagher soal Album baru Oasis?
- Uni Eropa & ChildFund International Ajak Masyarakat Bersatu Dalam Keragaman
- Dampak Kerusuhan, Inggris Bakal Perketat Sensor Konten Media Sosial