Catat, Faktor Ini Akan Membuat Ahok Tumbang
jpnn.com - JAKARTA - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) kembali merilis temuannya tentang elektabilitas calon pada pilkada DKI Jakarta.
Merujuk pada riset LSI pada akhir September lalu, ada titik lemah yang bisa membuat duet incumbent Basuki T Purnama-Djarot S Hidayat (Ahok-Djarot) tumbang oleh pesaing mereka.
Peneliti LSI Ardian Sopa mengungkapkan, faktor sentimen agama bisa membuat duet yang diusung PDIP, Golkar, Hanura dan NasDem itu tersingkir dari kontestasi pilkada DKI. Pasalnya, pemiluh muslim yang menolak Ahok semakin meningkat.
Ardian mengatakan, pemilih muslim yang tak ingin memiliki gubernur non-Islam muslim meningkat dari 40 persen pada Maret 2016 menjadi 55 persen pada September 2016. “Padahal pemilih Muslim sekitar 90 persen dari populasi pemilih Jakarta," kata Ardian di kantor LSI, Rawamangung, Jakarta Timur, Jumat (7/10).
Sentimen anti-Ahok dari pemilih muslim ke depan, kata Ardian, selalu berpotensi meningkat. Terlebih lagi ada dua momen yang membuat pemilih dari kalangan muslim menjauhi Ahok.
Pertama adalah imbauan Majelis Ulama Indonesia (MUI) agar umat Islam tidak memilih calon gubernur non-muslim. Kedua, ucapan-ucapan Ahok yang sering mengutip Surat Almaidah ayat 51 tentang larangan memilih pemimpin yang bukan Islam membuatnya semakin dijauhi pemilih muslim.
Dari hasil riset LSI terbaru, Ahok-Djarot akan kalah baik jika head to head dengan Anies Baswedan-Sandiaga Uno maupun melawan Agus Yudhoyono-Sylviana Murni.
Berdasarkan segmen pendukung jika Ahok-Djarot head to head melawan Anies-Sandi, masing-masing pasangan titik unggul dan titik kalah.
JAKARTA - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) kembali merilis temuannya tentang elektabilitas calon pada pilkada DKI Jakarta. Merujuk pada riset LSI
- Video Aplikasi Curhat Banjir Olok-olokan Warganet, Ridwan Kamil: Jangan Sepelekan Stres
- Komisi II DPR Apresiasi Kesiapan Pilkada Kaltim, Rifqinizamy: Tetap Harus Waspada
- Hadir di Kampanye Hairan-Amin, Kaesang Mengaku Utusan Jokowi
- Potensi Kades Langgar Netralitas pada Pilkada Harus Terus Ditekan
- Dewan Etik Persepi Bermain Ganda, Disebut Ada Tendensi Rebutan Main Kavling
- MPR Minta Masukan Mahasiswa Unilam untuk Tingkatkan Kualitas Pelayanan Publik