Catat, Ini Soft Skill Utama Agar Siap Bersaing di Era Digital
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Ketenagakerjaan meproyeksikan kebutuhan talenta digital diperkirakan akan terus naik menjadi 2 juta orang pada 2025, dari 1,2 juta 2022.
Namun, naiknya permintaan terhadap talenta digital belum dibarengi oleh ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten.
Melihat data tersebut EF EFEKTA English for Adults bekerja sama dengan WIDE Edu menggelar webinar bertemakan “Digital Gold Rush: Explore In-demand Careers in Tech!” pada Senin (18/11).
HR Consultant Fiyarni Pamuntjak dalam acara itu menjelaskan terdapat beragam tantangan dalam mendapatkan talenta di industri teknologi.
Mulai dari rendahnya kemampuan fundamental dalam dunia IT, tenaga kerja baru yang tidak lolos kriteria perusahaan dan tantangan, serta tidak linearnya antara pendidikan dengan kebutuhan pekerjaan.
"Namun, para pekerja juga tetap harus bisa beradaptasi dan juga meningkatkan kemampuan diri agar bisa diterima oleh dunia pekerjaan,” jelas Fiyarni.
Fiyarni menambahkan saat ini terdapat tren lima kluster yang paling banyak dicari perusahaan. Mulai dari Developer, Cybersecurity, Digital Infrastructure, Data Analyst dan IT Consultant.
Oleh karena itu, calon pekerja harus memiliki hardskill mulai dari algoritma, bahasa pemrograman, dan juga soft skill atau kemampuan nonteknis.
Kementerian Ketenagakerjaan meproyeksikan kebutuhan talenta digital diperkirakan akan terus naik menjadi 2 juta orang pada 2025, dari 1,2 juta 2022.
- Gen Z Perlu Penguatan Literasi Keuangan, Biar Enggak FOMO
- Kearifan Lokal Harus Jadi Landasan Perfilman Indonesia di Era Digital
- Jika jadi Gubernur, Ridwan Kamil Minta Warga Kepulauan Seribu Kuasai Bahasa Inggris
- In-town Data Center Dongkrak Ekonomi Digital Indonesia
- LMS Diharapkan Membuat Aparatur Desa Kreatif dan Inovatif
- Mas Ghif Ungkap Cara Kerja Propaganda yang Efektif di Era Digital