Catat, Inilah Alasan Golkar Dukung Presidential Threshold 20 Persen

jpnn.com, JAKARTA - Golkar mendukung besaran Presidential Threshold (PT) 20 persen. Anggota Pansus RUU Pemilu Ace Hasan Syadzily mengatakan, dukungan itu diberikan karena Golkar ingin penyelenggaraan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 hanya satu putaran.
"Kami ingin menyelenggarakan pilpres secara serentak. Memaknai keserentakan secara jelas, maka konfigurasi dari pilpres ke depan serentak, dalam pengertian hanya satu putaran," kata Ace dalam diskusi 'Setelah DPR Memilih 20%' di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (22/7).
Menurut Ace, jika PT sebesar 0 persen, maka akan berdampak pelaksanaan pilpres tidak bisa berlangsung satu putaran, tetapi dua putaran. Pasalnya, dia menambahkan, pasangan calon (paslon) yang ikut, jumlahnya bisa lebih dari dua paslon.
"Kalau pasangan calon lebih dari empat, besar kemungkinan (pilpres) berlangsung dua putaran," tutur Ace.
Apabila berlangsung dua putaran, Ace menyatakan, penyelenggaraan pilpres menjadi tidak efektif dan efisien. Sebab, biaya yang dikeluarkan untuk pilpres menjadi semakin mahal. Karena itu, PT 0 persen tidak menjadi pilihan Fraksi Golkar.
"Jika 0 persen, tidak cukup satu putaran, tapi dua putaran," ucap Ace. (gil/jpnn)
Golkar mendukung besaran Presidential Threshold (PT) 20 persen. Anggota Pansus RUU Pemilu Ace Hasan Syadzily mengatakan, dukungan itu diberikan
Redaktur & Reporter : Gilang Sonar
- Golkar Dorong Pemuda Jadi Duta Diplomasi Politik di ASEAN
- Golkar Perintahkan Seluruh Kader yang Terpilih Jadi Kepala Daerah Wajib Ikut Retret
- Komisi III Bentuk Panja Pengawasan Impor, Legislator Golkar Singgung Modus Penyimpangan
- Golkar Hormati Hak Prerogatif Prabowo dalam Reshuffle Kabinet
- Soal Demonstrasi Indonesia Gelap, Elite Golkar: Bagus, Membuat Peringatan Waspada
- Reses DPRD DKI, Alia Noorayu Laksono Serap Aspirasi Masyarakat Jakarta Timur.