Catat! Kebejatan Herry Wirawan Bukanlah Keseharian Pesantren

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Fraksi PPP di DPR Achmad Baidowi atau Awiek mengingatkan publik bahwa sangkaan terhadap Herry Wirawan (36 tahun) yang diduga memperkosa 12 santriwati, tidak mewakili kehidupan pesantren secara umum.
"Buktinya, masih sangat banyak pesantren yang mampu mengukir prestasi membanggakan dan melahirkan kader-kader handal," tulis Awiek dalam keterangan persnya, Jumat (10/12).
Toh, kata alumnus Universitas Nasional (Unas) itu, negara sudah hadir melindungi dan menjaga keberlangsungan pesantren melalui UU 18 Tahun 2019 tentang Pesantren dan terbaru Perpres 82 Tahun 2021.
"Namun, di luar itu justru ada oknum yang memanfaatkan nama baik pesantren untuk berbuat keji," tutur Awiek.
Di sisi lain, dia mendukung langkah Kementerian Agama (Kemenag) RI dengan memasukkan nama Herry Wirawan ke daftar hitam tokoh yang tidak boleh diberi izin mengelola pendidikan.
"Mendukung sikap tegas Kemenag RI yang mencabut izin operasional pesantren pimpinan Herry Wirawan," ungkap Awiek.
Guru sekaligus pimpinan pondok pesantren di Cibiru, Kota Bandung berinisial Herry Wirawan diduga mencabuli 12 santriwati yang ada di sekolah tersebut.
HW melakukan perbuatan biadab tersebut terhadap para korban di berbagai tempat pada rentang tahun 2016 hingga 2021.
Sekretaris Fraksi PPP di DPR Achmad Baidowi atau Awiek mengingatkan publik bahwa sangkaan terhadap Herry Wirawan (36 tahun) yang diduga memperkosa 12 santriwati, tidak mewakili kehidupan pesantren secara umum.
- Pesantren 1.000 Cahaya, Misi Pendidikan Ramadan untuk Anak Yatim dan Disabilitas
- Kerja Sama Polri-PBNU Dinilai Efektif Kurangi Kekerasan di Pesantren
- Guru Ngaji Ajak Murid Perempuan ke Hotel Berduaan, Ujungnya Begini
- Raker dengan Menag, HNW Usulkan Sertifikasi Tanah Gratis untuk Madrasah dan Pesantren
- Penguatan Pendidikan Santri, Langkah Menuju Indonesia Emas 2045
- Pimpinan Pesantren di Lombok Tengah Diduga Setubuhi 5 Santriwati